Kanwil Kemenag Maluku gelar bimtek kompetensi penceramah agama

Kapolda Maluku Irjen Pol Drs Baharudin Djafar menjadi pembicara pada kegiatan bimtek penguatan kompetensi penceramah agama angkatan I dengan materi penguatan kamtibmas Maluku di Ambon, Kamis (15/10/2020) ANTARA/HO-Daniel Leonard

Ambon (ANTARA) - Kanwil Kemenag Maluku menggelar bimbingan teknis (bimtek) penguatan kompetensi penceramah agama angkatan I dengan materi penguatan Kamtibmas yang dihadiri Kapolda Irjen Pol Baharudin Djafar sebagai pembicara.

"Kita mau dikatakan menjadi pemimpin kalau kita mau melayani orang dan penyuluh ini kerjanya melayani serta memberikan pelayanan kepada orang lain sehingga Allah SWT mengangkat derajat kita," kata Kapolda di Ambon, Kamis.

Dalam kegiatan ini yang diperlukan adanya sosialisasi yang tujuannya juga untuk peran serta dalam menjaga dan peningkatan Babinkamtibmas di Maluku.

"Peran penyuluh adalah sebagai tempat memperoleh informasi berkenaan dengan kehidupan keagamaan, dan saya yakin dengan kegiatan ini pastinya keamanan akan terjalin dengan baik," ujar Kapolda.

Sementara Perwakilan Pangdam XVI/Pattimura Kolonel Inf Ir Edi Sarwono menjelaskan materi yang disampaikan berkaitan dengan permintaan panitia yakni mewujudkan ketahanan nasional melalui bela negara.

"Bela negara itu sebenarnya sederhana seperti tidak perlu perang, latihan militer, atau disuruh lari sama bapak polisi," tandasnya.

Untuk menumbuhkan kecintaan kepada bangsa dan negara, betapa indahnya dan megahnya karunia yang diberikan oleh Allah SWT kepada bangsa Indonesia.

"Ketahanan nasional adalah kondisi keuletan dan ketangguhan yang mengadu kemampuan kekuatan ketahanan nasional dalam menghadapi segala ancaman, hambatan, dan gangguan baik yang datang dari dalam mau pun luar," ucap Edi Sarwono.

Ia menambahkan, update terakhir pada tanggal 13 Oktober 2020 di dunia itu sudah mencapai 38,032 juta kasus terinfeksi virus corona.

Sedangkan di Indonesia sendiri sudah terinfeksi 340.000 orang lebih, yang sembuh sebanyak 263.000 orang dan meninggal dunia 12 ribu orang, sedangkan dalam wilayah Maluku yang positif 3.454 orang, sembuh 5.000 orang dan meninggal dunia 42 orang.

"Dalam menghadapi pandemi COVID-19 ini, faktor ekonomi di Indonesia menurun - 5,32 persen, bahkan Presiden Joko Widodo mengatakan kalau itu terjadi terus menerus kemungkinan angkanya menjadi turun, kemudian di Maluku ekonomi mines 0,92 persen," kata dia.