Ambon (ANTARA) - Kapolda Maluku Irjen Pol Refdi Andri mengatakan, salah satu persoalan di masyarakat yang perlu disikapi secara serius adalah ketersediaan bahan bakar khususnya jenis minyak tanah serta gas elpiji menjelang Bulan Suci Ramadhan 12 Hijriah .
"Kami berharap permasalahan ketersediaan minyak tanah dan gas elpiji ini ada titik terang," kata Kapolda saat memimpin rapat koordinasi tentang ketersediaan dan distribusi bahan bakar minyak tanah maupun gas elpiji di Ambon, Selasa.
Rakor yang berlangsung di Rupatama Mapolda Maluku ini dihadiri Kepala Dinas SDM Provinsi Maluku, anggota DPRD provinsi, agen-agen minyak dan gas serta PT. Pertamina Maluku.
Dia juga berharap dengan adanya rakor hari ini, kemudian adanya titik terang terkait persoalan yang sempat menimbulkan kepanikan di tengah masyarakat.
Diharapkan kepada Pertamina agar kelangkaan minyak tanah dan gas elpiji menjelang Bulan Suci Ramadan tahun ini tidak terjadi sebab hal tersebut dapat menimbulkan rasa kekhawatiran masyarakat.
"Kita akan masuk kepada bulan suci Ramadan dan pastinya akan semakin meningkat kebutuhan warga akan minat minyak tanah dan gas elpiji, jadi diharapkan pihak Pertamina dapat meyakinkan dan mengantisipasi hal-hal tersebut agar kekhawatiran akan kelangkaan dapat diantisipasi," ucap Kapolda.
Sementara pimpinan PT Pertamina memaparkan ketersediaan minyak tanah, gas elpiji dan sistem kerja Pertamina di wilayah Provinsi Maluku.
Selain sistem kerja, ia juga menjelaskan terkait proses penyaluran dan jumlah minyak di setiap daerah, termasuk mengantisipasi terjadinya kelangkaan.
"Kita akan memperhatikan dan melakukan tindak lanjut yang efektif untuk keberlangsungan kebutuhan masyarakat Provinsi Maluku," katanya.
Anggota Komisi II DPRD Maluku, Wahid Laitupa yang hadir saat itu berharap tidak terjadi lagi kelangkaan minyak tanah sebab kelangkaan minyak tanah dapat memicu kenaikan harga bahan bakar tersebut.