Ternate (ANTARA) - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Stasiun Meteorologi Babullah Ternate mengimbau masyarakat Maluku Utara untuk mewaspadai cuaca ektrem disertai angin kencang, petir dan gelombang tinggi di perairan Malut.
"Kami telah mengeluarkan warning cuaca ekstrim dan peringatan dini cuaca ekstrem di Malut tertanggal 14 April 2021 pukul 04.15 WIT dengan potensi terjadi hujan sedang-lebat yang dapat disertai petir dan angin kencang terjadi pada pukul 14.45 WIT di wilayah Kedi, Loloda, Tidore, Ternate, Malifut. Serta dapat meluas ke Wilayah Kayoa, Galela, Kao, Jailolo, Ibu, Wasile, Weda, Morotai, Tobelo dan Sekitarnya," kata Koordinator BMKG Malut, Djoko Sumardiono di Ternate, Rabu
Kondisi ini diperkirakan masih akan berlangsung hingga pukul 16.45 WIT dan akibat cuaca ekstrim disertai angin kencang dan hujan lebat yang melanda Ternate dan berbagai wilayah lainnya di Malut, mengakibatkan aktivitas masyarakat terutama pengguna kapal penumpang dari dan ke wilayah lainnya di Malut belum bisa beraktivitas.
Sebelumnya, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memonitor adanya Bibit Siklon Tropis 94W yang mulai tumbuh di wilayah Samudera Pasifik sebelah utara Papua pada Senin (12/4/2021).
Sejumlah wilayah yang berpotensi terdampak Bibit Siklon Tropis 94W meliputi Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Maluku Utara, Papua Barat dan Papua.
Deputi Bidang Meteorologi BMKG Guswanto menekankan bahwa wilayah dengan level waspada untuk potensi banjir bandang dua hari ke depan, berdasarkan prakiraan berbasis dampak adalah Sulawesi Utara dan Maluku Utara.
Sedangkan, untuk gelombang Tinggi 1.25 sampai 2.5 meter berpeluang terjadi di Laut Sulawesi bagian tengah dan timur, Perairan utara Kep. Sangihe hingga Kep. Talaud, Laut Maluku, Perairan utara dan timur Halmahera, Laut Halmahera, Samudera Pasifik utara Halmahera.
Sementara itu, sejumlah calon penumpang speedboat tujuan Ternate-Jailolo, Kabupaten Halmahera Barat, terpaksa menunda keberangkatannya, menyusul tingginya gelombang laut di sekitar perairan tersebut.
Salah seorang calon penumpang speedboat Ternate-Jailolo, Riswan Muhammad misalnya ketika dikonfirmasi memilih untuk menunda keberangkatannya, karena cuaca ekstrim disertai angin kencang dan gelombang tinggi sangat membahayakan keselamatan penumpang.
Sedangkan, pihak KSOP Ternate harus berlakukan buka-tutup khususnya untuk aktivitas pelayaran menggunakan speedboat dengan rute Ternate-Sofifi, Ternate-Sidangoli maupun Ternate-Jailolo, menyusul kondisi cuaca ekstrim melanda daerah ini dalam dua hari terakhir.
BMKG Ternate imbau warga Malut waspadai cuaca ekstrem
Rabu, 14 April 2021 14:39 WIB