Ambon (ANTARA) - Warga Muslim di Negeri (Desa) Wakal, Kecamatan Leihitu, Kabupaten Maluku Tengah, Provinsi Maluku, sudah menunaikan Shalat Idul Adha 1442 Hijriah pada Senin, sehari lebih cepat dari hari perayaan Idul Adha yang ditetapkan pemerintah jatuh pada Selasa (20/7).
"Betul, warga di Wakal sudah shalat Idul Adha. Alhamdulillah situasi aman terkendali," kata Kepala Kepolisian Sektor Leihitu Iptu Julkisno Kaisupy ketika dihubungi ANTARA dari Kota Ambon, ibu kota Provinsi Maluku.
Menurut dia, hanya warga Negeri Wakal yang menunaikan Shalat Idul Adha lebih cepat dari ketetapan pemerintah di wilayah Kecamatan Leihitu, sepuluh negeri lain di kecamatan itu akan merayakan Idul Adha pada 20 Juli 2021 sesuai ketetapan pemerintah.
Baca juga: Pemkot Ternate bolehkan umat Islam Shalat Idul Adha berjamaah di masjid, terapkan Prokes
Julkisno menuturkan bahwa setiap negeri di Leihitu punya tradisi sendiri dalam menentukan hari perayaan Idul Fitri dan Idul Adha.
"Sebenarnya mereka menganut Islam pada umumnya, tapi mereka ada penghitungan sendiri. Waktu Idul Fitri ada lima negeri yang duluan (Shalat Id) di Leihitu," katanya.
Guna menjaga ketertiban warga dan mengawasi pelaksanaan protokol kesehatan dalam pelaksanaan ibadah Idul Adha, ia mengatakan, personel TNI dan Polri disiagakan di Negeri Wakal.
Baca juga: Wapres imbau pemotongan hewan kurban Idul Adha di RPH, bisa diterapkan di Ambon?
Menurut dia, masyarakat dan pemuka adat di Negeri Wakal menjaga ketertiban dan mengikuti panduan pemerintah dalam melaksanakan ibadah pada Hari Raya Idul Adha.
Pada malam hari warga melaksanakan takbiran di masjid tanpa pawai beramai-ramai. "Tadi malam takbiran cuma di masjid saja, tidak pakai pawai," kata Julkisno.
Ia menambahkan, pada Senin pagi warga melaksanakan Shalat Idul Adha di masjid dan akan melakukan pemotongan hewan kurban pada sore hari.
Julkisno mengimbau masyarakat Leihitu mengikuti anjuran pemerintah untuk mencegah penularan COVID-19 serta menerapkan protokol kesehatan dan menjalani vaksinasi COVID-19.
"Alhamdulillah, Kecamatan Leihitu masih zona hijau," demikian Julkisno.
Baca juga: MPH Sinode GPM sumbang hewan kurban ke Masjid Raya Al Fatah Ambon, toleransi beragama
Baca juga: Tokoh agama Maluku sepakati shalat Idul Adha dengan prokes ketat, taati protap