Ambon (ANTARA) -
DPRD Kabupaten Buton Tengah, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) melakukan kunjungan kerja ke Pemerintah Kota (Pemkot) Ambon untuk melihat langsung implementasi "smart city".
Ketua komisi I DPRD Buton Tengah, Saadiyah, di Ambon, Jumat, mengatakan, informasi yang didapatkan Ambon telah ditetapkan sebagai kota Satelit oleh Kemenkominfo RI dengan indeks literasi digital tertinggi ke-tiga dari 20 kota satelit.
"Informasi yang kami dapatkan Ambon termasuk kategori kota satelit. Jadi, masuk dalam kategori tiga besar diantara 20 kabupaten/kota di Indonesia," katanya saat kunjungan di Balai Kota Ambon.
Saadiyah mengatakan, kabupaten Buton Tengah merupakan daerah pemekaran yang baru berusia tujuh tahun sehingga terbatas dalam pengembangan jaringan internet dan telekomunikasi.
"Tujuan dan maksud kami dalam rangka indikator yang ada yang dilakukan Pemkot sehubungan dengan keberhasilan yang diperoleh itu, sehingga kami ingin menggali informasi dalam kunjungan kali ini. Mudah – mudahan kami mendapatkan masukan – masukan untuk mengikuti jejak kota Ambon," ujarnya.
Asisten III Pemkot Ambon, Rulien Purmiasa menjelaskan, jaringan internet di Ambon saat ini telah menjangkau 98 persen wilayah kota ambon dan untuk jaringan seluler sudah mencapai 99 persen wilayah kota Ambon.
Selain itu, berdasarkan survei status digital indonesia pada 2020 oleh KataData Insight Center bersama Kemenkominfo RI, kota Ambon memiliki indeks literasi digital dengan skala 3,80.
"Indeks literasi digital ini dihitung berdasarkan presentasi total pengguna platform digital maupun media sosial di kota ambon terhadap jumlah penduduk kota Ambon,” kata Rulien.
Hal tersebut, lanjutnya, menjadi modal bagi Ambon dalam melaksanakan penerapan digitalisasi sistem dan proses layanan publik, diantaranya kerja sama dengan Bank Nasional Indonesia (BNI) dan LinkAja untuk implementasi transaksi elektronik secara non tunai di masyarakat, untuk pembayaran pajak dan retribusi daerah, serta kredit usaha rakyat mikro kecil.
Selain itu pelayanan administrasi surat menyurat di kelurahan telah dilakukan berbasis aplikasi, selanjutnya akan diimplementasikan juga di tingkat desa dan negeri, sehingga pelayanan surat menyurat di kelurahan/desa/negeri dapat terintegrasi dengan sistem layanan Pemkot Ambon.
Indeks Literasi Digital yang tinggi di Ambon yang telah menjadikan kota ini sebagai kota satelit, tidak lepas dari upaya untuk menyosialisasikan literasi digital yang memadai bagi warga kota usia produktif.
"Literasi digital harus diimbangi dalam berpikir kritis dan beretika dalam media sosial, termasuk menghormati privasi, serta menjaga data pribadi dan keamanan digitalnya," ujar Rulien.
Ambon pada 2019 , terpilih sebagai salah satu kota dalam gerakan menuju 100 smart city. Dalam implementasinya, Pemkot Ambon telah menetapkan tiga program prioritas yaitu "smart public service, smart officer service dan smart rules services" , yang terus di evaluasi oleh kementerian terkait setiap tahunnya.
DPRD Buton Tengah belajar implementasi "Smart city" di Ambon, begini penjelasannya
Jumat, 21 Januari 2022 15:41 WIB