Ternate (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Halmahera Tengah (Halteng), Provinsi Maluku Utara menyatakan stok Bahan Bakar Minyak (BBM) di daerah tersebut menipis, karena kendala pada distribusi dari kapal pembawa BBM Pertamina.
"Kapal yang mengangkut BBM belum tahu kapan masuk kapalnya, sedangkan untuk di SPBU harus menunggu stoknya didatangkan dari Kota Ternate," kata Kabag Ekonomi dan Pembangunan Setdakab Halteng Nurlela dihubungi dari Ternate, Rabu.
Sejumlah warga mengeluhkan kelangkaan BBM terjadi di Kota Weda, Halteng, karena stok di SPBU maupun agen penyalur minyak atau APMS kosong sejak Selasa (8/3).
Baca juga: Pertamina pastikan stok BBM untuk Ramadan di Malut aman, antisipasi manipulasi
Menurut dia, terakhir kali pasokan BBM yang masuk ke Halteng hanya sekitar 10 ton untuk SPBU di daerah itu. Karena itu, Pemkab Halteng meminta para pengecer jangan memanfaatkan kondisi dengan memborong BBM dan menjualnya dengan harga tinggi.
"Kami sampaikan kepada pengecer maupun seluruh pemilik depot yang berada Kota Weda dan sekitarnya jangan sekali-kali memanfaatkan keadaan stok BBM yang belum masuk di SPBU dengan mencoba untuk menyimpan, dan menaikkan harga. Karena pasti akan ditindak," ujarnya.
Menurut dia, sesuai informasi dari Pertamina, stok BBM baru akan dikirimkan pada Rabu malam ini dari Kota Ternate untuk memenuhi kebutuhan BBM di Pulau Halmahera.
Baca juga: DPRD Maluku gandeng PT. Pertamina antisipasi kelangkaan BBM, berantas manipulasi
Sementara itu, Area Manager Communication, Relations dan CSR Papua Maluku PT Pertamina Patra Niaga Sub Holding Commercial dan Trading Regional Papua Maluku, Edi Mangun, memastikan stok BBM di Halmahera dan Malut tetap aman. Hanya saja ia mengakui ada keterlambangan kapal pengangkut BBM ke daerah tersebut.
Ia meminta agar masyarakat tidak perlu khawatir dengan stok BBM seperti Dexlite dan Pertalite. Sebab, Edi mengaku Pertamina Patra Niaga tetap akan melayani kebutuhan energi di wilayah Papua dan Maluku, terutama Kota Ternate dan Pulau Halmahera sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
Meski beberapa jenis BBM mengalami kenaikan harga, tetapi Edi memastikan pihaknya tidak pernah menimbun stok dengan waktu lebih dari satu minggu.
"Jadi stok itu bergerak terus, kami tidak pernah menimbun stok lebih dari satu minggu. Kalau untuk data nanti saya update dulu," kata Edi.
Baca juga: Waduh, harga Pertalite melonjak Rp50.000/liter di Jayawijaya Papua
BBM di Pulau Halmahera Malut menipis karena kendala distribusi
Rabu, 9 Maret 2022 11:53 WIB