Ambon (ANTARA) - Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) ikut membantu salah satu pemula di Kota Ambon untuk pengembangan usaha budidaya kakap putih di Teluk Dalam, Kota Ambon.
"Hari ini saya melihat langsung usaha budidaya kakap putih yang sudah dirintis sejak empat bulan lalu dengan menggunakan dana bantuan dari BRIN sebesar Rp100 juta," kata Anggota Komisi VII DPR RI Mercy Chriesty Barends, di Ambon, Rabu.
Kelompok usaha "Kalesang" merupakan pembudidaya pemula yang mulai merintis usaha budidaya keramba jaring apung, yang lolos seleksi dan mendapatkan dana bantuan dari BRIN di akhir tahun 2021.
Mercy mengaku mendapatkan banyak proposal permohonan bantuan yang disampaikan melalui BRIN, di mana saat ini ada dua pemula yang mendapatkan bantuan dari lembaga itu, salah satunya Kelompok Usaha Kalesang untuk budidaya ikan kakap putih di Teluk Ambon.
Sedangkan satu pemula lainnya yakni kelompok usaha "abon taminya" di Desa Latuhalat, Kecamatan Nusaniwe, Kota Ambon juga dengan dana bantuan Rp100 juta.
Anggota DPR RI Dapil Maluku itu, menilai bantuan BRIN tepat sasaran karena sesuai dengan geografis Maluku yakni kepulauan dengan laut yang luas. "Masyarakat Maluku hidup dari laut, untuk laut dan dikelola dari laut, sehingga program bantuan BRIN ini sangat bermanfaat," ujarnya.
Diakuinya, secara teknis dana basis riset yang dikerjasamakan dengan nelayan lokal atau pengusaha lokal di Ambon, ternyata memberikan dampak luar biasa dan dapat berkembang menjadi usaha unggulan masa depan.
Bantuan pemerintah melalui BRIN saat ini dinilainya bisa memberikan dampak yang besar bagi pengembangan ekonomi masyarakat namun alokasinya perlu disesuaikan dengan karakteristik lokal yang ada di masing-masing daerah.
"Jadi kalau di Ambon kawasan teluk, maka perikanan budidaya yang paling tepat dikembangkan, bukan perikanan tangkap. Harapan kami budidaya ini terus dikembangkan, jika sudah produksi perdana pada Juli 2022, maka modalnya bisa diputar untuk pengembangan usaha menjadi lebih besar lagi, termasuk menggunakan peralatan budidaya lebih modern," kata Mercy.
Dia berharap pengusaha pemula dapat belajar belajar dan menikmati suka-duka memulai usaha budidaya perikanan, sehingga dapat tumbuh dan berkembang menjadi pengusaha sukses sekaligus menjadi contoh cerdas bagi nelayan budidaya lainnya.
Mercy dalam kesempatan itu juga memberikan bantuan pribadi dari biaya perjalanan kepada 19 anggota kelompok budidaya keramba jaring apung di Teluk Dalam untuk menambah modal membeli pakan ikan.
Ketua kelompok Kalesang, Markus Narua menjelaskan dana bantuan dari BRIN selain untuk pengadaan peralatan dan modal pembuatan keramba, serta disisihkan sedikit untuk membeli 500 ekor bibit ikan yang dibudidayakan di tiga kolam berukuran masing-masing 2x2 meter.
"Setelah membuat keramba dan bibit 500 ekor, kami sudah tidak memiliki uang untuk membeli pakan, sehingga atas dialog dan kerja sama maka selama dua bulan pertama pakan ikannya selama dua bulan dibantu oleh sesama pembudidaya. nanti setelah panen barulah dilunasi," katanya.
Selain mengurus benih ikan yang mulai besar, Markus juga memanfaatkan waktu senggang untuk menangkap ikan hidup di perairan sekitar dengan jaring untuk dijadikan pakan bagi ikan peliharaannya.
"Mudah-mudahan panen perdana pada Juli 2022 sukses, sehingga bisa membayar biaya pakan pembudidaya lain, juga dijadikan modal untuk pengembangan dan perluasan usaha menjadi lebih besar," katanya.
Dia pun berharap, para pembudidaya di kawasan pesisir pantai Desa Poka, Rumah Tiga dan Waiheru itu dapat membentuk asosiasi, sehingga pengembangan usaha lebih terarah, di samping peningkatan kapasitas dan teknik budidaya melalui berbagai pelatihan dan magang di daerah lain.
BRIN bantu pembudidaya ikan pemula di Kota Ambon, dukung modal usaha
Rabu, 6 April 2022 19:10 WIB