Ternate (ANTARA) - Pertamina Patra Niaga menyatakan akan mengirimkan timnya ke Kota Ternate, Provinsi Maluku Utara (Malut) untuk mengecek tumpahan minyak yang diduga mencemari lingkungan di sekitar Pantai Jambula.
"Untuk persoalan pencemaran ini, kami sudah dilaporkan ke PT Pertamina (Persero) Region VIII Maluku-Papua dan mereka memastikan akan mengirim tim sebanyak empat orang ke Ternate," kata Manajer Fuel Terminal PT Pertamina Ternate Sebedius Pangandahen di Ternate, Kamis.
Sekelompok warga Jambuala pada Kamis menggelar unjuk rasa di depan di depan PT Pertamina (Persero) Fuel Terminal Ternate. Mereka membawa spanduk yang bertuliskan Pertamina harus bertanggung jawab atas tumpuhan minyak di Pantai Jambuala.
Baca juga: Pertamina akui SPBU Ambon tidak jual Pertalite di hari Minggu
Warga menduga pencemaran minyak dikarenakan adanya kebocoran pipa penyaluran bawah laut saat adanya aktivitas distribusi minyak dari kapal tanker ke terminal Pertamina. Koordinator warga, Aldrian Ishak menyatakan, tumpahan BBM ini sangat berdampak pada pendapatan terhadap nelayan saat melaut.
Warga menduga pencemaran minyak dikarenakan adanya kebocoran pipa penyaluran bawah laut saat adanya aktivitas distribusi minyak dari kapal tanker ke Pertamina.
Menanggapi hal tersebut, Sebedius mengatakan tim Pertamina Region Maluku-Papua bakal menindaklanjuti sumber dan penyebab tumpahan minyak tersebut.
Sebagai pelaksana operasional Pertamina, pihaknya memohon maaf atas tumpahan Bahan Bakar Minyak (BBM) dan saat ini dilakukan penanggulangan pencemaran.
Sementara itu, Pertamina Patra Niaga memastikan pasokan BBM berbagai jenis tetap bisa dipenuhi di wilayah Papua, Maluku dan Malut khususnya selama bulan Ramadhan hingga Idul Fitri 1443 Hijriah.
Baca juga: Pertamina: kuota BBM minyak tanah Maluku berkurang 3.500 kilo liter