Ternate (ANTARA) - Gubernur Maluku Utara (Malut) KH Abdul Ghani Kasuba menyatakan, Pemprov Malut telah memproyeksikan pembangunan Bandara Loleo di ObaTengah, Kota Tidore Kepulauan (Tikep) yang akan dibangun pada 2023 membutuhkan dana sebesar Rp7 triliun.
"Pembangunan dengan sistem kerja sama pemerintah dengan Badan Usaha, anggaran pembangunan melalui investor dan akan dibayar melalui Kementerian Perhubungan secara bertahap," kata Gubernur Malut Abdul Gani Kasuba di Ternate, Senin.
Menurut dia, hal itu telah disampaikan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi di hadapan Presiden Jokowi setelah Rapat Kordinasi Nasional (Rakornas) para Kepala Daerah se-Indonesia.
Gubernur menyatakan, untuk memastikan kesiapan pembangunan bandara Loleo, Menhub bersama Gubernur menemui investor yang akan membangunnya.
Dia menjelaskan, bahwa untuk pembangunan bandara Loleo akan memakan waktu 8 - 9 bulan dan menghabiskan anggaran sebesar Rp7 triliun.
Gubernur mengaku untuk pembebasan lahan bandara sudah tidak ada masalah , karena pihak pemerintah daerah telah menyiapkan.
Oleh karena itu, dalam waktu dekat Kemenhub dan investor akan turun meninjau lokasi bandara Loleo, Kecamatan Oba Tengah,Tidore Kepulauan Provinsi Malut.
Dia menambahkan, saat ini, untuk penerbangan dari berbagai daerah di Indonesia ke Malut masih menggunakan jalur Bandara Baabullah Ternate dan ada sejumlah maskapai beroperasi yakni Garuda Indonesia, Sriwijaya Air, Lion Air, Batik Air, Wings Air, dan Susi Air.
Selain Bandara Sultan Baabullah Ternate, di Malut sendiri ada sejumlah bandara diantaranya Bandara Kuabang Kao, Bandara Gamarmalamo Galela, Bandara Morotai, Bandara Oesman Sadik Labuha Halmahera Selatan, Bandara Sanana, Bandara Buli serta sejumlah bandara berukuran kecil seperti di perusahaan tambang PT NHM Halmahera Utara dan PT IWIP Kabupaten Halmahera Tengah.