London (ANTARA) - Saham-saham Inggris berakhir di wilayah negatif pada perdagangan Selasa waktu setempat (4/4/2023), menghentikan keuntungan enam hari berturut-turut, dengan indeks acuan FTSE 100 di Bursa Efek London tergerus 0,50 persen atau 38,48 poin menjadi menetap di 7.634,52 poin.
Indeks FTSE 100 terangkat 0,54 persen atau 41,26 poin menjadi 7.673,00 poin pada Senin (3/4/2023), setelah menguat 0,15 persen atau 11,31 poin menjadi 7.631,74 poin pada Jumat (31/3/2023), dan meningkat 0,74 persen atau 56,16 poin menjadi 7.620,43 poin pada Kamis (30/3/2023).
Evraz PLC, sebuah perusahaan manufaktur dan pertambangan baja multinasional Inggris yang sebagian dimiliki oleh oligarki Rusia membukukan kerugian paling besar (top loser) di antara saham-saham unggulan atau blue chips, dengan harga sahamnya terjungkal 12,59 persen.
Baca juga: Saham Inggris berakhir positif, indeks FTSE 100 melonjak 0,54 persen
Diikuti oleh saham perusahaan persewaan peralatan industri Inggris yang berbasis di London, Ashtead Group PLC, anjlok 5,72 persen; serta perusahaan distributor produk pipa dan pemanas multinasional Inggris-Amerika dengan kantor pusatnya di Wokingham, Ferguson PLC merosot 3,63 persen.
Sementara itu, Polymetal International PLC, sebuah perusahaan pertambangan logam mulia Inggris-Rusia terangkat 3,74 persen, menjadi pencetak keuntungan tertinggi (top gainer) dari saham-saham unggulan.
Disusul oleh saham perusahaan pertambangan logam mulia Meksiko yang didirikan di Inggris Raya dan berkantor pusat di Mexico City, Fresnillo PLC bertambah 2,86 persen; serta perusahaan perdagangan dan pertambangan komoditas multinasional Swiss, Glencore PLC menguat 1,67 persen.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Saham Inggris berakhir negatif, indeks FTSE 100 tergerus 0,50 persen