Jakarta (ANTARA) - Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) melakukan perubahan desain program transformasi ekonomi kampung terpadu (Tekad) dengan penguatan kolaborasi.
Sekretaris Jenderal Kemendes PDTT Taufik Madjid dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Senin, menyampaikan salah satu rekomendasi perubahan desain ini adalah penguatan kolaborasi antara pemerintah pusat, provinsi, kabupaten, hingga unit kerja di level kecamatan.
"Penguatan kolaborasi ini ditandai dengan kejelasan tanggung jawab pemangku kepentingan dari pusat hingga unit kerja di level kecamatan yang berhubungan langsung dengan kader desa penerima manfaat," ujar Taufik.
Dia mengatakan penguatan kolaborasi akan menjadi kunci peningkatan manfaat program bagi kepala rumah tangga yang menjadi kader program Tekad.
Untuk diketahui Kemendes PDTT dan International Fund for Agricultural Development (IFAD) menggelar lokakarya nasional untuk midterm review atau peninjauan tengah semester sekaligus sosialisasi desain baru Program Tekad.
Beberapa rekomendasi midterm review tersebut, adalah adanya perubahan struktur organisasi dari tingkat pusat hingga desa.
Baca juga: Mendes PDTT tekankan pelaksanaan program Kemendes pada 2023 harus berbasis TI
Selain itu, juga penyederhanaan komponen dan aktivitas program serta penargetan ulang desa sasaran dari semula 1.720 desa, dan 412.000 rumah tangga menjadi 1.110 desa dan 149.850 rumah tangga.
Taufik menjelaskan kolaborasi antara pemangku kepentingan ini akan meningkatkan kerja bersama elemen pemerintah dari pusat hingga desa.
Menurutnya, kolaborasi ini menjadi penting karena selama ini banyak program yang tidak berjalan optimal karena masing-masing pemangku kepentingan berjalan sendiri-sendiri.
"Kami berharap dengan adanya desain baru yang mengoptimalkan kolaborasi antar-elemen pemerintahan bisa membawa Program Tekad kian optimal dalam membawa dampak bagi kader peserta program,” katanya.
Taufik mengatakan Program Tekad kini juga menjadi lebih fokus seiring adanya penargetan ulang sasaran program.
Dia menyampaikan perampingan jumlah desa dan rumah tangga sasaran akan membuat upaya peningkatan kesejahteraan mereka akan lebih muda terealisasi.
"Retargeting jumlah desa maupun rumah tangga sasaran ini agar program lebih menjadi prioritas dan fokus sehingga lebih tepat sasaran pada desa penerima manfaat," tuturnya.
Baca juga: Sekjen Kemendes PDTT minta desa di Malut jadi percontohan
Mantan Aktivis PMII ini mengungkapkan rekomendasi lokakarya tentang adanya investasi multiyears atau tahun jamak untuk pengembangan usaha juga menjadi kabar menggembirakan bagi kelompok sasaran.
Dengan rekomendasi ini maka dimungkinkan adanya modal usaha bagi kelompok sasaran yang dinilai punya potensi dan kemampuan mengembangkan usaha mereka.
"Kami juga mengapresiasi adanya village desk sebagai media kolaborasi antara kader Tekad dengan P3PD dan P3MD," ujarnya.
Taufik Madjid mengajak semua pihak terkait untuk segera mengimplementasikan hasil workshop dengan optimal dan konsisten agar Program Tekad terus berkontribusi positif pada kelompok sasaran.
"Pak Menteri menitip pesan kepada saya bahwa Program Tekad ini luar biasa. Maka dari itu terkait desain atas program yang kita sepakati, Pak Menteri berpesan agar kita melaksanakannya dengan konsisten dan penuh komitmen untuk segera kita eksekusi," jelasnya.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Kemendes perkuat kolaborasi Program Tekad