London (ANTARA) - Saham-saham Inggris berakhir lebih rendah pada perdagangan Rabu waktu setempat (19/4/2023), menghentikan reli delapan hari berturut-turut, dengan indeks acuan FTSE 100 di Bursa Efek London melemah 0,13 persen atau 10,67 poin menjadi menetap di 7.898,77 poin.
Indeks FTSE 100 bertambah 0,28 persen atau 29,93 poin menjadi 7.909,44 poin pada Selasa (18/4/2023), setelah menguat 0,10 persen atau 7,60 poin menjadi 7.879,51 poin pada Senin (17/4/2023), dan naik 0,36 persen atau 28,53 poin menjadi 7.871,91 poin pada Jumat (14/4/2023).
Saham Evraz PLC, sebuah perusahaan manufaktur dan pertambangan baja multinasional Inggris yang sebagian dimiliki oleh oligarki Rusia, membukukan kerugian paling besar (top loser) di antara saham-saham unggulan atau blue chips, dengan harga sahamnya terjungkal 12,59 persen.
Baca juga: Saham Jerman berbalik melemah, indeks DAX 40 merosot 0,11 persen
Diikuti oleh saham perusahaan perangkat lunak yang menawarkan platform robotika yang menyediakan solusi end-to-end untuk perdagangan kebutuhan pokok secara daring, Ocado Group PLC, tergelincir 2,22 persen; serta saham grup perusahaan peralatan keselamatan global Inggris Halma PLC melemah 2,18 persen.
Sementara itu, saham British American Tobacco PLC, sebuah perusahaan multinasional Inggris yang memproduksi dan menjual rokok, tembakau, dan produk nikotin lainnya melonjak 3,37 persen, menjadi pencetak keuntungan tertinggi (top gainer) dari saham-saham unggulan.
Disusul oleh saham perusahaan manufaktur peralatan medis multinasional Inggris Smith & Nephew plc, juga dikenal sebagai Smith+Nephew yang terangkat 2,17 persen; serta perusahaan yang menyediakan layanan perjudian daring Inggris Flutter Entertainment PLC menguat 1,81 persen.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Saham Inggris hentikan kenaikan, indeks FTSE 100 merosot 0,13 persen