London (ANTARA) - Saham-saham Inggris berakhir di wilayah negatif pada perdagangan Rabu waktu setempat (5/7/2023), memperpanjang kerugian untuk hari ketiga beruntun, dengan indeks acuan FTSE 100 di Bursa Efek London jatuh 1,03 persen atau 77,62 poin menjadi menetap di 7.442,10 poin.
Indeks FTSE 100 jatuh 0,10 persen atau 7,54 poin menjadi 7.519,72 poin pada Selasa (4/7/2023), setelah tergerus 0,06 persen atau 4,27 poin menjadi 7.527,26 poin pada Senin (3/7/2023), dan terdongkrak 0,80 persen atau 59,84 poin menjadi 7.531,53 poin pada Jumat (30/6/2023).
Evraz PLC, sebuah perusahaan manufaktur dan pertambangan baja multinasional Inggris yang sebagian dimiliki oleh oligarki Rusia membukukan kerugian paling besar (top loser) di antara saham-saham unggulan atau blue chips, dengan harga sahamnya terjungkal 12,59 persen.
Baca juga: Saham Inggris perpanjang kerugian, indeks FTSE 100 anjlok 0,10 persen
Diikuti oleh saham perusahaan perangkat lunak yang menawarkan platform robotika yang menyediakan solusi end-to-end untuk perdagangan bahan pokok secara daring Ocado Group PLC terperosok 6,79 persen; serta perusahaan jasa keuangan dan asuransi multinasional Inggris Prudential PLC anjlok 3,89 persen.
Sementara itu, Pearson PLC, sebuah perusahaan penerbitan dan pendidikan multinasional Inggris terangkat 2,45 persen, menjadi pencetak keuntungan tertinggi (top gainer) dari saham-saham unggulan.
Disusul oleh saham perusahaan pertambangan logam mulia Inggris-Rusia Polymetal International PLC yang bertambah 1,03 persen; serta perusahaan peritel bahan makanan dan barang dagangan umum multinasional Inggris Tesco PLC menguat 0,40 persen.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Saham Inggris berakhir negatif, indeks FTSE 100 merosot 1,03 persen