Ambon (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Ambon, Maluku memastikan proses rekrutmen dan penyaluran calon pekerja migran Kota Ambon mendapat rekomendasi dari Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI).
"Proses rekrutmen dan penyaluran calon tenaga kerja Ambon ke Australia mesti mendapat rekomendasi dari BP2MI, kami tidak mungkin melakukan kerja sama sendiri," kata Penjabat Wali Kota Ambon Bodewin Wattimena di Ambon, Jumat (25/8).
Pemkot Ambon bekerja sama dengan perusahaan luar negeri yang bertugas menyalurkan tenaga kerja dengan rekomendasi BP2MI dan tidak pernah mencari pihak yang akan bekerja sama untuk penyaluran dan pelatihan kepada para calon tenaga kerja.
Ia mengakui sampai dengan hari ini tidak ada korban dari seleksi calon pekerja migran ke Australia yang dilakukan Yayasan California Education Center (CEC), Elly Yana yang saat ini tersangkut kasus tindak pidana perdagangan orang (TPPO).
"Yang bilang ada korban siapa, kami masih terus melakukan penjajakan dan belum sampai tahap penyaluran calon tenaga kerja, beberapa waktu yang lalu saya sudah nyatakan sekiranya dalam proses ini ada hal-hal yg dilakukan tidak sesuai kerjasama bisa dibatalkan," ujarnya.
Sejauh ini, kata dia, belum ada kerugian yang dialami warga Kota Ambon, sedangkan yang terjadi di Batam berbeda dengan yang terjadi di Kota Ambon.
"Yayasan CEC tidak pernah menjadi mitra pemerintah untuk menyalurkan tenaga kerja ke luar negeri, mereka hanya menjadi pihak yang bekerja sama dengan luar negeri untuk proses pelatihan penguatan kapasitas, calon pekerja yang disiapkan untuk bekerja di luar negeri, dan sampai dengan hari ini belum ada satupun yang menyetor uang," katanya.
Bodewin menyatakan kerja sama yang dilakukan belum sampai tingkat implementasi namun masih dalam proses, sedangkan jika bermasalah maka proses tidak akan dilanjutkan.
"Syukurlah dalam proses ini kita tahu bahwa yayasan penyalur tersebut terlibat dengan kasus seperti itu, coba bisa dibayangkan kalau sudah dilakukan penyaluran baru kita tahu. Saya sudah minta kepala Dinas Tenaga Kerja untuk berhati- hari untuk bekerja sama dengan pihak manapun, cek betul latar belakang perusahaan yang akan melakukan kerja sama," ujarnya.
Saat ini, calon pekerja migran Ambon dalam tahap pengurusan visa dan tes IELTS sambil menunggu proses keberangkatan.
Dari 431 pelamar yang mendaftar dan menjalani seleksi wawancara, 148 orang di antaranya dinyatakan lolos seleksi ke tahap selanjutnya.
"Jumlah tersebut yang berproses untuk mengikuti program kerja kurang lebih 30 orang yang akan menjalani tahap selanjutnya setelah kita menyampaikan estimasi biaya yang ditetapkan untuk program bekerja di Australia," katanya.