Ternate (ANTARA) - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Maluku Utara (Malut) berupaya memperbaiki tata niaga komoditas pangan di daerah itu dengan memperpendek rantai pasokan sehingga harga jual di tingkat masyarakat lebih terjangkau.
"Maluku Utara merupakan daerah sentra produksi tanaman pangan dan kawasan hortikultura dengan produksi padi mencapai 24.706 ton gabah kering giling dan agar harga jual lebih terjangkau dilakukan perbaikan tata niaga," kata Sekretaris Provinsi (Sekprov) Malut Samsuddin Abdul Kadir di Ternate, Senin.
Menurut Samsuddin, tata niaga yang baik akan mendorong komoditas pangan strategi yang ada di sentra produksi dapat sampai ke pasar tepat waktu.
"Selain itu rantai pasok tidak terlalu panjang sehingga harga stabil dan terjangkau masyarakat, namun tetap menguntungkan petani sehingga petani bergairah untuk meningkatkan produksinya," kata dia.
Ia menilai rantai pasok komoditas tanaman pangan dan hortikultura khususnya beras, bawang merah, cabai dan tomat dari petani produsen sampai ke tangan konsumen yang terjadi selama ini cukup panjang.
Dari petani sampai ke tangan konsumen dapat melewati empat sampai lima mata rantai, hal ini menyebabkan terjadinya disparitas harga yang tinggi antara harga di tingkat petani dengan harga eceran yang dibayar oleh konsumen.
Oleh sebab itu pihaknya mengupayakan rantai pasok ini dapat diperpendek sehingga harga di tingkat petani dengan harga yang dibayar oleh konsumen tidak terlalu besar perbedaannnya
Selain itu, usaha komoditas pertanian khususnya komoditas strategis harus semakin berkualitas, mutu terjamin dan berdaya saing, dengan memperhatikan aspek lingkungan dalam budidaya melalui penerapan Good Agricultural Practices (GAP) dan Good Handing Practices (GHP).
Di samping itu, perlu dilakukan pemberdayaan kelembagaan petani, membangun kemitraan yang saling menguntungkan, dan dikelola secara terintegrasi sehingga diharapkan mampu menjadi kekuatan ekonomi besar dalam peningkatan dan kesejahteraan petani.
"Saya berharap petani mengatur waktu tanam dengan menerapkan manajemen tanam sehingga produksi diatur sesuai dengan kebutuhan, pasokan stabil, dan harga tidak berfluktuasi," ujarnya.
Ia mengungkapkan, Pemprov Malut terus berupaya mengembangkan dan memperkuat sentra-sentra baru komoditas hortikultura khususnya bawang, cabai dan tomat sehingga diharapkan dapat mewujudkan kemandirian pangan.
Pemprov Maluku perbaiki tata niaga pangan perpendek rantai pasokan
Senin, 18 September 2023 13:07 WIB