Ambon (ANTARA) - Gerakan Ekonomi Kreatif Nasional (Gekrafs) Maluku bersama PT Pegadaian area Ambon dan Yayasan Tagalaya memfasilitasi pemberian sertifikat halal bagi puluhan pelaku ekonomi kreatif di 17 sub sektor di kota Ambon.
Ketua Gekrafs Maluku Amrullah Amri Tuasikal di Ambon, Minggu mengatakan, pihaknya bekerja sama dengan PT Pegadaian Area Ambon dan Yayasan Tagalaya untuk membantu pelaku ekonomi kreatif mengembangkan usaha.
"Penyertaan sertifikasi halal pada produk UMKM diharapkan dapat memantapkan kepercayaan diri para pelaku usaha, serta meningkatkan jaminan mutu dan kualitas produk agar mampu menjangkau pasar yang lebih lebar," katanya.
Ia menyatakan, kehadiran Gekrafs mendukung dan mendorong setiap pelaku UMKM untuk membuat produknya naik kelas.
Salah satunya dengan menginisiasi kegiatan termasuk memfasilitasi UMKM mengembangkan usaha mereka.
Sementara Vice President PT Pegadaian Regional Ambon Rusydi Tanjung menyatakan kegiatan ini untuk mendorong pelaku UMKM di Kota Ambon mampu bersaing dan naik kelas.
“UMKM merupakan tulang punggung perekonomian, karena itu kita berupaya memberikan dukungan yang lebih besar agar bisa bersaing di pasar yang lebih luas,” katanya.
Menurut dia, kegiatan ini termasuk dorongan membuka akses pasar yang lebih luas sehingga nantinya berpengaruh signifikan pada perekonomian, terutama pelaku UMKM mampu melakukan ekspor produk.
“Kami percaya dengan memberikan sertifikat halal dan membuka akses pasar dan potensi pertumbuhan yang baik agar konsumen pun lebih luas,” katanya.
Ia menambahkan, saat ini jumlah pelaku usaha di Ambon yang sudah memiliki sertifikat halal cukup banyak, tetapi harus perlu di dorong lagi, mengingat ke depan akan ada pemberlakuan semua produk wajib bersertifikat di 2024.
Dukungan Gekrafs Maluku terus dilakukan membantu pelaku ekraf yakni bekerja sama dengan Yayasan Tagalaya menampilkan produk kerajinan masyarakat adat Maluku di daerah tertinggal, terdepan dan terluar pada Festival Maluku Manggurebe yang digelar Bank Indonesia perwakilan Maluku.