Ambon (ANTARA) - Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Maluku mencatat nilai ekspor provinsi ini pada September 2023 mengalami kenaikan signifikan ditopang sektor nonmigas dengan kenaikan hingga 561 persen dibandingkan Agustus 2023.
"Pada September 2023 nilai ekspor Maluku mencapai 6,48 juta dolar AS atau naik sebesar 561,28 persen dibanding Agustus 2023 yang hanya 0,98 juta dolar AS," kata Statistisi Ahli Madya BPS Provinsi Maluku Jessica Pupella, di Ambon, Minggu.
Ia menyebut secara kumulatif nilai ekspor Maluku pada periode Januari-September 2023 tercatat sebesar 53,80 juta dolar AS atau mengalami penurunan sekitar 2,26 persen dibandingkan periode yang sama pada 2022.
Dia menjelaskan, ekspor Maluku pada September mencapai 6,48 juta dolar AS berasal komoditas nonmigas dari kelompok ikan dan udang, berupa ikan kerapu, ikan laut hidup, fillet tuna, kepiting, dan udang serta gum damar.
Sedangkan ekspor Maluku pada periode Januari-September 2023 berasal dari komoditas migas berupa minyak petroleum mentah senilai 11,16 juta dolar AS, dan komoditas nonmigas senilai 42,64 juta dolar AS berupa kelompok ikan dan udang, yaitu ikan tuna, ikan kerapu ikan kakaktua, ikan rajabau, ikan lainnya, ikan laut hidup, kepiting, udang, dan kelompok lainnya berupa cengkih, pala, serta fuli, dan gum damar.
Baca juga: BPS: Jumlah penumpang kapal laut di Maluku turun selama Agustus 2023
Negara tujuan ekspor Maluku selama September 2023, yakni Singapura, Malaysia, Vietnam, Hong Kong, Jepang, Tiongkok, dan India. Ekspor terbesar menuju Tiongkok senilai 5,57 juta dolar AS.
Total nilai ekspor komoditas asal Maluku yang diekspor dari pelabuhan luar Maluku pada September 2023 mencapai 4,96 juta dolar AS, atau naik 195,55 persen dibanding Agustus 2023.
Secara kumulatif nilai ekspor komoditas asal Maluku yang diekspor melalui pelabuhan luar Maluku Januari-September 2023 mencapai 36,51 juta dolar AS, atau mengalami peningkatan sekitar 54,41 persen dibanding periode yang sama 2022.
Volume ekspor Maluku selama September 2023 mencapai 1,40 ribu ton atau mengalami peningkatan sekitar 1.142, 52 persen dibanding Agustus 2023.
Sebelumnya, PT Pelabuhan Indonesia Regional 4 menyiapkan fasilitas pendukung untuk mendorong percepatan ekspor guna peningkatan arus peti kemas di Pelabuhan Ambon.
"Terminal Peti Kemas Ambon mendorong percepatan ekspor, khususnya untuk komoditas ekspor yang memiliki potensi cukup besar guna peningkatan arus peti kemas di Pelabuhan Ambon," kata Terminal Head Terminal Peti Kemas (TPK) Ambon Rouland Prakarsa Koswara.
Baca juga: BPS: Ekspor Maluku September 2023 naik signifikan ditopang sektor nonmigas
Ia mengatakan, berbagai upaya dilakukan guna peningkatan ekspor di Terminal Peti Kemas Ambon dengan menyediakan layanan ekspor center yang dapat memudahkan para eksportir.
Ekspor Center, katanya lagi, merupakan format baru dalam dengan mengintegrasikan seluruh proses perizinan yang diarahkan pada one top service atau pelayanan satu kali selesai, dan akan dikoneksikan langsung dengan Indonesia National Single Window.
Pelindo juga telah menyediakan fasilitas lainnya mendukung proses ekspor, seperti refeer station atau container yang dilengkapi dengan pendingin atau refrigeration unit tertutup, untuk mendukung aktivitas ekspor di TPK Ambon.
Ekspor center disiapkan bagi pengguna jasa agar bisa berkoordinasi dengan sejumlah instansi seperti bea cukai dan lainnya.
"Potensi sektor perikanan provinsi Maluku khususnya ikan sangat besar, sehingga disiapkan reefers station, kita mempunyai 88 titik reefer station," katanya.
Ia menyatakan, berbagai upaya dilakukan guna proses transformasi di Pelabuhan Ambon dengan melakukan standardisasi dan sistemisasi.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: BPS: Ekspor Maluku September 2023 naik signifikan ditopang nonmigas
BPS catat nilai ekspor Maluku September 2023 naik ditopang nonmigas
Senin, 6 November 2023 13:19 WIB