Ternate (Antara Maluku) - Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan batal melakukan penanaman bibit bakau di pantai Tanjung Buli, Kabupaten Halmahera Timur (Haltim), Maluku Utara, karena pesawat yang akan ditumpanginya dari Ternate ke Haltim batal terbang akibat cuaca buruk.
Kabag Humas dan Protokoler Pemkab Haltim, Yusuf Talib ketika dihubungi dari Ternate, Jumat, mengatakan, Menhut Zulkifli Hasan batal berkunjung ke Haltim untuk melakukan penanaman bibit bakau yang direncanakan hari ini (14/6).
Dia mengatakan pesawat yang akan ditumpangi Menhut dari Ternate ke Haltim batal berangkat karena cuaca buruk disertai angin kencang.
Zulkifli Hasan langsung balik ke Jakarta menggunakan pesawat komersial dan berjanji akan kembali mengagendakan kunjungan ke Haltim untuk merealisasikan penanaman bibit bakau di daerah itu.
Pada Kamis (13/6), Menhut Zulkifli Hasan berkunjung ke Kabupaten Halmahera Selatan untuk sosialisasi Hutan Tanaman Rakyat (HTR), Hutan Kemasyarakatan (HK) dan Kebun Bibit Rakyat (KBR.
Rombongan menteri dalam kunjungan kerjanya di Halmahera Selatan menuju ke lokasi perkebunan hutan masyarakat di Desa Wayamiga sekaligus berdialog dengan masyarakat.
Menhut dalam kesempatan tersebut mengatakan, pengelolaan hutan rakyat dan kebun bibit rakyat, sehingga pengembangan hutan rakyat dapat dikembangkan di Halsel, dimana potensi lahan dan hutan di Halsel masih cukup luas dikembangkan untuk kepentingan masyarakat.
Oleh karena itu, pemerintah pusat melalui Kementerian Kehutanan akan terus mendorong peningkatan kesejahteraan masyarakat, sehingga program, salah satunya program KBR ini bisa berjalan untuk kepentingan masyarakat.
Dia mengatakan, KBR ini diharapkan masyarakat dapat memahami pembibitan perkebunan, sehingga mengembangkan perkebunan rakyat untuk kesejahteraan masyarakat.
Menhut memberikan bantuan secara simbolis pada sejumlah kelompok tani, serta melakukan penanaman pohon di lokasi tersebut.
Menteri dalam kesempatan tersebut juga mengunjungi PT Nusa Halmahera Minerals (NHM) Gosowong Kabupaten Halmahera Utara.
Sementara itu, PT NHM merupakan perusahan milik Australia dengan saham 75 persen, sementara PT Antam saham 25 persen, dimana PT NHM mulai produksi sejak Juni 1999 dengan produksi utama emas dengan ikutan perak dengan karyawan bekerja di PT NHM 1.354 karyawan.
Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan ke Malut didampingi Dirjen Bina Usaha Kehutanan Bambang Indroyono, Dirjen Bina Pengelolaan Aliran Sungai dan Perhutanan Sosial, Dilman Nugroho dan Dirjen Pinjam Pakai Kehutanan Ari Subianto.