Ambon (ANTARA) - Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Maluku Rawindra Ardiansah menyampaikan Kurikulum Cinta Bangga Paham Rupiah akan diajarkan di sekolah mulai tingkat SD, SMP, dan SMA/SMK pada 11 kabupaten dan kota di provinsi itu.
"Paling lambat Juli 2024 sudah mulai ada pelajaran tentang program Cinta Bangga Paham Rupiah kepada para siswa di Provinsi Maluku," katanya di Ambon, Jumat.
Ia menyampaikan hal itu usai membuka kegiatan Training of Trainer (TOT) Petunjuk teknis Modul Ajar, Cinta Bangga Paham Rupiah diikuti 200 orang guru dari tingkat SD,SMP dan SMA/SMK.
BI Maluku bekerja sama dengan Guru Penggerak di Provinsi Maluku untuk mengajarkan cinta bangga paham rupiah ke dalam kurikulum didik mulai dari sekolah tingkat SD sampai SMA/SMK sederajat.
"Tim penyusun sudah menyusun materi ajar kurikulum dan hari ini kita lakukan Training of Trainer (TOT), sehingga harapannya di Juli 2024 sudah bisa dilaksanakannya pengajaran tentang Cinta Bangga Paham Rupiah kepada para siswa," kata dia
Ia menyampaikan kegiatan TOT ini bukan yang pertama di Kota Ambon, sebelumnya sudah dilakukan di beberapa kabupaten kota lainnya.
Menurutnya, selama ini BI Maluku juga sudah melakukan sosialisasi pada beberapa sekolah dan agar lebih optimalkan disusun dan diterapkan dalam bentuk kurikulum pada mata pelajaran.
"Jadi akan lebih terinternalisasi masuk ke dalam perilaku dan juga pikiran dari para siswa, dibanding hanya sosialisasi satu sampai dua jam saja,"
Sementara Kepala Balai Guru Penggerak Provinsi Maluku La Mansur berharap para guru penggerak yang dilatih dapat menggerakan guru lainnya untuk terkait kurikulum cinta, bangga, paham rupiah.
Ia berharap program ini sebab ini juga bagian dari pembentuk karakter siswa yang punya jiwa patriotisme dan tetap Cinta Bangga dan Paham Rupiah.
Sejalan dengan itu Sekretaris Dinas Pendidikan Kota Ambon John Sanders mengatakan pihaknya menyambut baik penerapan kurikulum ini, dan akan terus melakukan sosialisasi agar pelaksanaan sosialisasi Cinta Bangga Paham Rupiah lebih optimal
Menurutnya, dari TOT ini akan dilaksanakan dengan pelatihan lanjutan oleh guru-guru penggerak kepada seluruh organisasi profesi dan guru-guru lain seluruh satuan pendidikan dari tingkat Paud sampai dengan SMA/SMK.
"Kami akan upayakan untuk menindaklanjuti hal ini dengan surat edaran atau peraturan wali kota agar penerapan kurikulum berjalan optimal," katanya lagi.