Jakarta (ANTARA) - Presiden Joko Widodo menegaskan Indonesia mengecam keras serangan Israel di Kota Rafah, Palestina dalam perang antara Israel melawan kelompok Hamas di wilayah itu.
"Meskipun sudah berkali-kali saya sampaikan, tapi saya ingin mengulang lagi bahwa Indonesia mengecam keras serangan Israel ke Rafah," tegas Presiden Joko Widodo di sela kunjungan kerja di Riau, Sabtu, sebagaimana rekaman audio yang diterima di Jakarta.
Menurut Joko Widodo, Israel semestinya memiliki kewajiban untuk menaati mahkamah internasional, termasuk penghentian potensi serangan ke Palestina.
Tidak hanya Indonesia, banyak negara lain mengecam serangan Israel di Kota Rafah.
Rusia melalui Wakil Menteri Luar Negeri Mikhail Bogdanov pada Selasa (28/5) menekankan bahwa operasi militer Israel di Rafah adalah hal yang tidak dapat diterima.
Baca juga: Presiden Jokowi: Pancasila pembebas dari ketergantungan terhadap pihak asing
Kementerian Luar Negeri Malaysia (Wisma Putra) juga menyatakan serangan terus-menerus Israel, tanpa belas kasih dan disengaja terhadap rakyat Palestina melanggar keputusan Mahkamah Internasional (ICJ) pada 24 Mei 2024 lalu, yang menuntut serangan tentara Israel di Rafah dihentikan segera.
Pemerintah China mendesak agar Israel menghentikan operasi militer di Rafah, tempat perlindungan bagi lebih dari satu juta warga Palestina di Gaza, sesuai dengan keputusan ICJ.
Sementara Qatar melalui Kementerian Luar Negeri mengutuk keras penembakan terhadap kamp pengungsi di Jalur Gaza oleh pasukan bersenjata Israel yang dinilai dapat menjadi batu sandungan untuk mencapai gencatan senjata di sana.
Sebelumnya pada Minggu (26/5), Israel melancarkan serangan udara terhadap kamp pengungsi di timur laut Rafah.
Serangan itu menewaskan sedikitnya 40 orang tewas dan melukai puluhan lainnya, menurut dinas pertahanan sipil Palestina.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Presiden: Indonesia kecam keras serangan Israel di Rafah Palestina
Presiden Jokowi tegaskan Indonesia kecam keras serangan Israel di Rafah Palestina
Sabtu, 1 Juni 2024 13:56 WIB