Jakarta (ANTARA) - Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin mengapresiasi digelarnya Konferensi Internasional Dai Asia Tenggara (International Conference For Southeast Asia Dai) dan menyebutnya sebagai sejarah baru.
"Ini sejarah baru dan saya kira ini inisiatif yang sangat bagus untuk menyatukan, untuk mengkoordinasikan gerakan dan juga menyatukan shaf," ucap Wapres dalam sambutannya saat menerima peserta Konferensi Internasional Dai Asia Tenggara di Istana Wapres, Jakarta, Jumat.
Mengutip surat Al-Quran, Wapres mengatakan bahwa Allah SWT menyukai dari orang yang berperang di jalan Allah SWT itu menyatukan shaf dalam satu shaf, seperti bangunan yang tertata rapi.
"Satu shaf itu kata ulama ini tidak hanya di dalam perang dan ini bermakna luas dan juga tidak hanya bermakna dalam shalat, tetapi juga satu shaf itu untuk pembawa dakwah ini. Untuk para dai ini juga harus di satu shaf-kan antara negara-negara ASEAN," kata Wapres.
Lebih lanjut, ia menyatakan dakwah merupakan pekerjaan yang sangat luar biasa karena memang warisan dari Rasulullah SAW.
"Para nabi terdahulu tidak diwajibkan umatnya untuk mendakwahkan karena sesudah itu ada nabi, ada nabi-nabi tetapi kalau yang sesudah itu, sesudah Nabi Muhammad tidak ada nabi. Karena itu bebannya untuk menyampaikan dakwahnya itu kepada para ulama, para penerusnya," tuturnya.
Oleh karena itu, Wapres menekankan bahwa dakwah ialah warisan Rasulullah SAW yang harus dilanjutkan.
"Tidak ada sesuatu yang lebih baik seperti dikatakan Allah dalam Al Quran, mana lagi amal yang paling baik dibanding dengan mengajak orang ke jalan Allah. Jadi, melalui dakwah dan juga dengan amal saleh dia melakukan amal saleh, artinya dakwah bil hal," katanya.
Kendati demikian, Wapres juga mengingatkan bahwa dalam berdakwah juga menghadapi berbagai tantangan, baik nasional, regional maupun juga dunia.
"Dan dakwah itu juga harus menjadi solusi, makhraj daripada berbagai masalah-masalah, wathaniyah kebangsaan, makhraj regional, juga daripada yang sifatnya global. Itu menjadi tantangan kita," ucap Wapres.
Untuk Asia Tenggara, Wapres menyatakan kawasan tersebut sudah mendeklarasikan diri sebagai kawasan yang aman dan damai. Untuk itu, ia mengharapkan dakwah yang disampaikan juga tidak boleh merusak perdamaian.
Oleh karena itu, kita harapkan bahwa dakwah ini juga tidak boleh merusak kedamaian karena ini merupakan satu kesepakatan. Kami di Indonesia menyebutnya kesepakatan bagian daripada hal yang menjadi perhatian kita dan ini ASEAN agar kita jaga. Oleh karena itu, dakwah kita tidak boleh merusak apa yang menjadi kesepakatan nasional maupun regional," tutur Wapres.
Oleh sebab itu, sebut Wapres, dakwah di Indonesia juga harus disampaikan dengan cara-cara yang baik, santun, dan juga mudah ditangkap oleh Allah SWT.
"Jadi, hal-hal itu menjadi penting sekali di dalam kita menjaga kedamaian dan juga kerukunan di dalam kehidupan kita bermasyarakat di Asia Tenggara," ujar Wapres.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Wapres: Konferensi Internasional Dai Asia Tenggara jadi sejarah baru