Ambon (Antara Maluku) - Penerapan program Maluku sebagai Lumbung Ikan Nasional (LIN) di Indonesia harus fokus pada upaya peningkatan kesejahteraan nelayan kecil dan pesisir, kata Ketua DPRD Maluku Edwin Adrian Huwae.
"Pendekatan LIN dimulai dengan program membudidyakan perikanan yang disasarkan ke kelompok masyarakat kecil karena sangat membantu mendongkrak perekonomian masyarakat nelayan untuk lebih sejahtera," katanya di Ambon, Rabu.
Ia mengatakan LIN merupakan program nyata yang menyentuh langsung kepentingan masyarakat kecil.
Upaya mewujudkan program itu, katanya, melalui pendekatan kepada masyarakat kecil, sedangkan pusat-pusat perikanan itu perlu difasilitasi oleh pemerintah.
Edwin mencontohkan pembukaan SPBU khusus untuk nelayan pada lokasi-lokasi yang menjadi tempat aktivitas mereka, sehingga akses mereka mendapat bahan bakar minyak untuk melaut lebih mudah.
Selain itu, katanya, menyediakan akses pasar pelelangan ikan, "coldstorage", dan sarana dasar lainnya, agar hasil tangkapan nelayan bisa diolah.
Selain itu, katanya, masih ada produksi tangkapan ikan segar atau ikan hidup di berbagai daerah, antara lain Kabupaten Kepulauan Aru, Maluku Tenggara, dan Kota Tual atau Kabupaten Maluku Barat Daya yang hasilnya bisa dikirim langsung lewat perjalanan udara.
Ia mengatakan pemerintah harus menyediakan lapangan terbang atau bandara di berbagai daerah iti, untuk memperlancar jalur transportasi udara dan akses nelayan mengirim hasil perikanannya semakin lancar.
"Jika LIN ini lebih difokuskan pada program pengembangan perikanan tangkap dalam skala besar maka yang lebih banyak menikmatinya adalah para pengusaha atau pemilik modal besar dengan menggunakan kapal yang ukurannya lebih besar pula," kata Edwin.
Ia mengatakan jika kelompok-kelompok nelayan kecil tidak mampu berkembang, akibatnya kesejahteraan mereka juga ikut terpuruk.
DPRD: Program LIN Sejahterakan Nelayan Kecil
Rabu, 3 Desember 2014 9:45 WIB