Kathmandu (Antara Maluku) - Sebanyak 1,7 juta anak saat ini sangat memerlukan bantuan darurat di daerah yang paling parah dilanda gempa bumi di Nepal, kata UNICEF.
Dana Anak PBB (UNICEF) menyiarkan data tersebut saat organisasi PBB itu menyampaikan permohonan bantuan kemanusiaan 50,35 juta dolar AS buat anak-anak dan keluarga mereka di tengah meningkatnya resiko penyebaran penyakit.
Gempa bumi dengan keuatan 7,9 pada Skala Richter telah menewaskan 5.600 orang dan melukai lebih dari 10.000 orang lagi. Gempa tersebut juga telah membuat puluhan ribu orang tinggal di tempat terbuka dan kamp sementara di Lembah Kathmandu dan sisanya di berbagai kabupaten yang paling parah diguncang gempa.
Ribuan orang yang kehilangan tempat tinggal akibat gempa atau yang dipaksa tinggal di luar rumah kini tinggal di semua ruang kosong yang ada di Ibu Kota Nepal, Kathmandu. Sebagian dari mereka tinggal di jalan, sebagian lagi di taman kecil, tempat parkir dan bahkan di lokasi pembangunan.
Kesehatan mereka terancam oleh kurangnya makanan, air minum dan instalasi kebersihan yang memadai seperti toilet. Banyak di antara mereka kini diberikan mie instan dan air setiap hari oleh militer dan polisi.
Karena hampir separuh rumah di Kathmandu berada dalam kondisi buruk dan dapat ambruk jika gempa lain mengguncang, Ibu Kota Nepal tersebut kini seperti setengah kota hantu, kata Xinhua.