Ternate, 15/11 (Antara Maluku) - Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Ternate, Maluku Utara (Malut) terus berupaya mendorong tumbuhnya industri rumahan sektor perikanan, sebagai salah satu upaya meningkatkan nilai tambah produk perikanan di daerah ini.
"Selain itu juga untuk memperluas lapangan kerja, karena setiap industri rumahan sektor perikanan membutuhkan sedikitnya tiga orang tenaga kerja," kata Kepala Disperindag Kota Ternate Arief Abdul Gani di Ternate, Selasa.
Industri rumahan sektor perikanan yang didorong tumbuh di antaranya yang mengolah ikan asap atau yang kenal dengan ikan fufu dan abon ikan, karena prospek pasarnya cukup bagus, terutama untuk pasar di wilayah Ternate dan kabupaten/kota lainnya di Malut.
Menurut Arief Abdul Gani, Disperindag telah melakukan berbagai program untuk mendorong tumbuhnya industri rumahan sektor perikanan itu, di antaranya melakukan pendampingan kepada masyarakat yang ingin mengembangkan usaha itu, seperti pendampingan manajemen usaha dan dalam mendapatkan bantuan permodalan dari perbankan setempat.
Selain itu, bekerja sama dengan instansi terkait melakukan pelatihan kepada pelaku usaha industri rumahan sektor perikanan, memberikan bantuan peralatan dan membantu mempromosikan produk mereka.
Arief Abdul Gani mengatakan, perkembangan industri rumahan sektor perikanan di Ternate cukup mengembirakan, karena saat ini telah ada ratusan industri rumahan yang aktif memproduksi berbagai produk olahan perikanan dan pasarnya tidak hanya di wilayah Ternate tetapi juga sampai ke kabupaten lainnya di Malut, bahkan ke sejumlah provinsi tetangga.
Bahkan khusus untuk produk ikan asap yang umumnya dari jenis ikan cakalang dan ikan tuna, kini telah menjadi salah satu produk yang banyak dicari para tamu yang bekunjung ke Ternate untuk dijadikan oleh-oleh.
Menyinggung perkembangan industri rumahan batu akik, Arief Abdul Gani mengatakan, dalam dua tahun terakhir ini banyak yang tutup seiring dengan semakin sepinya pasar komoditas itu, termasuk jenis batu bacan yang sebelumnya sangat laris bahkan harganya bisa mencapai puluhan rupih per buah.
Disperindag Dorong Industri Rumahan Sektor Perikanan
Selasa, 15 November 2016 20:19 WIB