Ambon, 12/4 (Antaranews) - Korps Lalu Lintas Mabes Polri menggelar kegiatan `Police goes to campus` dan seminar lalu lintas dengan tema "keselamatan yang pertama dan utama" di kampus Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Ambon, Maluku.
Kakorlantas Polri Irjen Pol Royke Lumowa di Ambon, Kamis, mengatakan kegiatan ini bertujuan mewujudkan budaya tertib lalu lintas di kalangan mahasiswa.
"Kegiatan ini merupakan implementasi program tahun keselamatan kemanusiaan 2018, dan beberapa waktu lalu kami launching," kata Kakorlantas dalam sambutan tertulis yang dibacakan Kasubdit Dikmas Ditkamsel Kakorlantas Polri Kombes Pol Darto Juhartono.
Program Police gos to campus ini laksanakan sejak beberapa tahun lalu dan mahasiswa menjadi salah satu sasaran untuk dilibatkan sebagai pelopor keselamatan berlalu lintas.
Kegiatan ini diharapkan dapat memunculkan hubungan emosional yang baik antara mahasiwa dengan kepolisian sebagai mitra dan meningkatkan kesadaran berlalulintas serta ditularkan kepada orang lain.
Menurut dia, laka lantas secara nasional masih cukup tinggi tetapi dibandingkan dengan 2016 ada sedikit penurunan antara 6 hingga 7 persen.
Ia mengatakan ada lima pilar pendukung untuk menekan turunnya angka kecelakaan antara lain dari manajemen dan penganggaran Bappenas, Kementerian PUPR dari sisi pembangunan infrastruktur jalan, kendaraan bermotor dari Kemenhub serta faktor manusianya yaitu polisi memperbaiki citra dan disiplin.
Pilar lainnya adalah dari Kemenkes supaya penanganan korban pascakecelakaan di rumah sakit bisa mencegah kematian.
"Soal pemasangan kamera pengintai (CCTV) hampir sebagian besar sudah terpasang di kota-kota besar meski tidak di semua persimpangan jalan dan ini merupakan program bertahap yang sementara didorong polisi," ujarnya.
Ia mengatakan, ke depan akan dibangun sistem penegakan hukum dengan CCTV sehingga tidak perlu ada polisi di lapangan, kalau Jakarta sebagian sudah terpasang dan dilakukan sistem seperti itu.
"Kalau melihat data kecelakaan lalu lintas di Indonesia masih tinggi dan kalau ada penurunan mengindikasikan tingkat kesadaran masyarakat juga semakin membaik," katanya.
Sementara Wakapolda Maluku Brigjen Pol Hasanuddin mengatakan, di sejumlah negara maju seperti Eropa dan Amerika jarang terlihat polisi lalu lintas berdiri di jalan raya tetapi masyarakatnya sudah tertib.
"Kalau di sana itu lampu kuning, kendaraan pelan untuk persiapan berhenti, tetapi di kita cepat jalan agar lewati lampu merah," ujarnya.
Di negara maju sudah terpasang kamera pengintai guna melihat kelengkapan kendaraan lalu lintas oleh masyarakat, juga mengawasi tempat yang rawan pencurian, teroris dan sebagainya
Tetapi di sini, setelah pasang CCTV beberapa hari sudah dicuri jadi bukan menangkap pelaku tetapi barangnya yang diambil.
"Stop pelanggaran dan stop kecelakaan, karena keselamatan untuk kemanusiaan," tandasnya.