Ternate, 15/6 (Antaranews Maluku) - Operasional terminal baru Bandara Kuabang Kao, Halmahera Utara (Halut), Maluku Utara (Malut) belum difungsikan karena adanya protes dari warga yang mengklaim sebagai pemilik lahan di kawasan terminal itu.
"Aksi pemalangan Bandara Kuabang Kao oleh pemilik lahan yang berjumlah 13 kepala keluarga (KK) bertepatan dengan peresmian terminal baru oleh Bupati Halut Frans Manery dikhawatirkan mengganggu aktivitas Bandara sehingga belum difungsikan," kata Kadis Perhubungan Halut Hernever Tjandua melalui siaran pers yang diterima Antara, Jumat.
Dia mengatakan, sejauh ini, pascapemblokiran yang dilakukan pemilik lahan selama sehari lalu, sangat mengganggu aktivitas bandara tersebut.
"Memang aktifitasnya lancar, pihak pemerintah daerah telah melakukan pertemuan dengan 13 KK yang mengklaim bahwa lahannya diserobot oleh pihak Bandara untuk ditindaklanjuti," ujarnya.
Ia menambahkan, pertemuan tersebut untuk perwakilan pemerintah daerah sendiri dihadiri oleh Sekertaris daerah Fredy Tjandua dan 13 pemilik lahan telah dilakukan pekan lalu.
Sementara untuk pembahasannya pemda Halut meminta agar pihak 13 KK harus bersabar, sebab kasus ini tengah di tangani oleh pihak pengadilan untuk melakukan sidang perdata keputusan keabsahan kepemilikan lahan.
"Proses hukumnya sementara jalan, dan masih menunggu keputusannya dan jika dimenangkan oleh warga pemilik lahan maka kita lihat mekanisme penyelesaian pada putusan nanti," katanya.
Ditanya mengenai Terminal Baru yang saat ini belum di fungsikan oleh pengelola bandara, pihaknya menjelaskan,saat ini fasilitasnya masih di lengkapi oleh pengelola bandara dan kapan difungsikan itu keputusannya berada di pengelola bandara.
Bandara Kuabang Kao merupakan salah satu bandara representatif seringkali dijadikan sebagai salah satu bandara alternatif kalau sewaktu-waktu Gunung Gamalama Ternate meletus, maka seluruh aktivitas penerbangan dialihkan ke bandara tersebut. Budi Suyanto
Terminal baru Kuabang Kao belum difungsikan
Jumat, 15 Juni 2018 15:36 WIB