Ternate (ANTARA) - Pemerintah kabupaten Halmahera Utara (Halut), Maluku Utara (Malut) menyaksikan ujicoba pendaratan perdana pesawat Hercules Type CN milik TNI - AU di Bandar Udara Kuabang Kao.
Bupati Halut, Frans Manery di Ternate, Rabu, mengatakan, pendaratan uji coba pesawat Hercules type CN milik TNI - AU di bandara Kuabang Kao pada 10 Februari 2021 merupakan sejarah baru dalam dunia penerbangan yang ada di wilayah ini.
Sebab, Bandara Kao merupakan kebanggaan masyarakat Kabupaten Halut tetapi sungguh sangat disayangkan dengan adanya pandemi COVID-19 saat ini yang terjadi dengan terpaksa aktivitas penerbangan dihentikan sementara
Sehingga, dengan diadakannya uji coba pendaratan pesawat milik TNI-AU hari ini dapat menjadi sarana kebangkitan Bandara Kuabang Kao yang sementara tertidur ini.
"Semoga dengan dibukanya penerbangan pesawat Hercules di bandara Kao dapat membuka jalur transportasi baru dari Halut ke daerah lainnya di Malut, sekaligus meningkatkan ekonomi masyarakat. Atas nama pemerintah daerah dan masyarakat kami mengucapkan terimakasih dan apresiasi sebesar besarnya kepada pihak Lanud Leo Watimena, semoga kerja sama ini dapat ditingkatkan," ujar Bupati.
Rombongan yang mengikuti penerbangan menggunakan Hercules tersebut yakni, Sekda Provinsi Malut, Samsudin A Kadir, Komandan Lanud Leo Wattimena Kolonel Pnb. Adi Setio Nugroho, S.E, Kadispers Lanud Leo Watimena, Letkol Adm Fahrul Bahnan, S.IP, Ketua Komisi I DPRD Provinsi Malut M Ikbal Rurai, Anggota DPRD Provinsi Malut Rahmi Husen dan Pilot Mayor PNB Aldi beserta crew pesawat.
Para rombongan disambut langsung Bupati Halut, Frans Manery, Ketua DPRD Halut, Julius Dabilaha, Dandim 1508/Tobelo, Letkol Inf I Putu Witharsana Eka Putra, beserta Forkompinda dan pimpinan OPD jajaran Pemkab Halut.
Sedangkan, pilot pesawat Hercules Mayor PNB Aldi mengatakan, kegiatan ini dilaksanakan atas dasar perintah dari Danlanud Leo Wattimena dalam rangka uji coba pendaratan pesawat Hercules di Bandara Kuabang Kao.
Uji coba yang dilaksanakan dapat berlangsung dengan aman dan lancar, tetapi masukan kepada pihak Bandara Kuabang Kao agar kerja sama antar ATC dapat ditingkatkan lagi agar koordinasi penerbangan semakin lancar.
"Fasilitas runway yang ada di Bandara ini sudah memadai untuk dilaksanakan pendaratan pesawat dengan type yang lebih besar. Skuadron 27 merupakan skuadron pertama di wilayah timur dan saat ini kami didukung dengan adanya lima pesawat, semoga dengan adanya Skuadron ini dapat membantu peningkatan ekonomi masyarakat di wilayah timur," katanya.
Sekda Provinsi Malut, Malut Samsudin A Kadir mengatakan, dengan kondisi seperti ini seluruh pihak berharap negara dapat tampil untuk membantu dan bekerja nyata untuk masyarakat dengan harapan armada pesawat TNI-AU dapat beroperasi dan membantu penerbangan sebagai solusi dalam peningkatan ekonomi masyarakat.
"Malut adalah wilayah yang memiliki geografi yang berbeda-beda dan semoga dengan adanya terobosan yang dilakukan TNI - AU dapat memberikan solusi bagi segala permasalahan yang ada di daerah ini. Perkembangan ekonomi tidak dapat lepas dari adanya dukungan dari sisi transportasi dan sangat berharap kerja sama ini dapat sebagai penunjang kemajuan wilayah Malut, khususnya Kabupaten Halut,"tandas Sekda.