Wali Kota Gorontalo kunjungi Kesultanan Tidore

Ternate (ANTARA) - Wali Kota Gorontalo, Marten A Taha melakukan kunjungan kerjanya di Kota Tidore Kepulauan (Tikep), Maluku Utara (Malut) untuk melihat perkembangan kerajaan tertua yang berada di wilayah Indonesia Timur tersebut.

Dalam sambutannya Wali Kota Gorontalo Hi Marten A. Taha di Ternate, Selasa, mengatakan tujuan kunjungan dalam rangka studi Komperatif terkait dengan masalah adat dan budaya misi kami adalah misi kebudayaan, misi adat dan keagamaan termaksud kunjungan kami ke Istana Kesultanan Tidore Kepulauan.

Selain itu, juga kunjungan kerjanya di kota Tidore Kepulauan ini dengan membawa misi kebudayaan, karena memiliki sejarah yang panjang di masa lampau.

"Kami wujudkan dalam bentuk pakaian yang kami kenakan adalah pakaian adat Budaya Gorontalo yang terdiri dari pakaian adat para Imam, Bate Perangkat Adat/Pimpinan Adat tingkat Kota, Kecamatan, Camat dan para Pegawai Sya’ra," kata Marten Taha.

Rombongan yang berjumlah 52 orang yang terdiri dari Ketua Lembaga Adat, Perangkat Adat dan Pegawai Sya’ra, para Pimpinan OPD, Pengurus Kerukunan Keluarga Indonesia Gorontalo Kota Tidore Kepulauan ini, Selain bertatap muka bersama Walikota dan jajaran Pemerintah Daerah Kota Tidore Kepulauan, Walikota Gorontalo juga berkesempatan mengunjungi Kadaton Kesultanan Tidore untuk bertatap muka bersama Sultan Tidore, Hi Husain Syah dan Bobato Adat Kesultanan Tidore.

Sementara itu dalam kunjungan Wali Kota Gorontalo, H. Marten A. Tahaini diterima Wali Kota Tidore Capt H. Ali Ibrahim di aula Sultan Nuku Kantor Wali Kota Tidore.

Wali Kota Tidore H. Ali Ibrahim  saat menerima kunjungan Wali Kota Gorontalo mengaku merasa senang atas kehadiran Wali Kota Gorontalo bersama jajarannya, Ketua Lembaga Adat, Perangkat Adat bersama Pegawai Sya’ra Kota Gorontalo di Wilayah Tidore.

"Pemerintah dan masyarakat Tidore Kepuluana tentunya tangan terbuka dan siap bekerjasama dengan Pemerintah Kota Gorontalo," kata Walikota Ali Ibrahim.

Selain itu, wali kota mengaku sangat sangat menghargai dan menghormati keberadaan lembaga keagamaan, Pemerintah Daerah terus berkomitmen mendukung semua program-program pembangunan keagamaan dalam membangun mental dan spiritual masyarakat adat.