Ternate (ANTARA) - Persit Kartika Chandra Kirana Koorcab Rem 152 PD XVI/Pattimura menggelar kegiatan pertemuan gabungan yang diisi dengan kegiatan sosialisasi santun dan bijak dalam bermedia sosial serta ceramah bahaya paham radikal.
"Kami tentunya bekali seluruh anggota Persit di jajaran Koorcab Korcab 152 Babullah Ternate untuk memiliki etika dalam bermedsos dan antisipasi bahaya radikalisme," kata Danrem 152/Babullah Ternate Kolonel Inf Endro Satoto di Ternate, Selasa.
Dia mengingatkan seluruh anggota Persit bahwa seiring dengan pesatnya teknologi informasi dan komunikasi media sosial berbasis digital seolah menembus ruang dan waktu dalam penyebaran informasi positif maupun negatif hingga ke genggaman tangan melalui teknologi ponsel pintar.
Perkembangan teknologi tersebut juga harus disertai dengan sikap arif dan bijaksana penggunanya sebagai bentuk filter dalam menentukan sikap dan tindakan dalam menyikapi setiap konten yang disuguhkan di media sosial.
"Etika bermedia sosial sangat diperlukan terlebih sebagai seorang Persit yang notabene adalah Istri dari Prajurit TNI AD harus senantiasa menjaga kehormatan diri, keluarga dan juga satuan tempat bernaung," kata Danrem.
Kegiatan diawali dengan sosialisasi santun dan bijak bermedia sosial serta implikasi ditinjau dari kacamata hukum yang dibawakan oleh Dandenpom XVI/1 Ternate, dilanjutkan ceramah tentang bahaya paham radikal oleh Kasi Intel Korem tentang adanya upaya penggiringan opini yang menyebar melalui media sosial baik berupa konten narasi provokatif, berita hoaks hingga aksi intolenrasi yang sengaja dibuat oleh pihak-pihak berkepentingan.
Ketua Persit KCK memaparkan tentang sikap dan etika seorang anggota Persit dalam bermedia sosial karena status yang disandang seorang Persit mau tidak mau akan melekat dengan status suami sebagai seorang Prajurit TNI AD sehingga sebagai anggota Persit memiliki kewajiban menjaga marwah dan kehormatan keluarga maupun satuan dengan tetap santun dalam bertindak termasuk bermedia sosial.