Ambon (ANTARA) - Kapolda Maluku, Irjen Pol Royke Lumowa menyatakan, ancaman terorisme terhadap keamanan negara menjelang perayaan Natal 2019 dan Tahun Baru 2020 masih tetap menjadi perhatian Polri dan TNI.
"Kalau menyimak amanat Kapolri Jenderal Polisi Idham Azis secara nasional, maka ancaman terorisme di Maluku juga perlu diperhatikan dan tidak menutup kemungkinan walau pun sampai saat ini dapat berani saya katakan bahwa itu bisa diredam," kata Kapolda di Ambon, Kamis.
Penegasan Kapolda disampaikan saat memimpin apel gelar pasukan Operasi Lilin Tahun 2019 di lapangan upacara Letkol Chr Tahapary Tantui Ambon, dan dalam kesempatan tersebut Kapolda membacakan sambutan tertulis Kapolri.
Menurut dia, ancaman terorisme di Maluku perlu diwaspadai karena satu bulan lalu ada penangkapan seorang terduga teroris sebab ada indikasi melakukan gerakan-gerakan pada perayaan Natal kali ini.
"Kalau bicara ada tidaknya sel teroris di Ambon, dapat dikatakan bisa saja tidak tetapi bisa juga ya, namun kenyataan ada satu atau dua orang dan itu sudah diredam dan ditangkap," tegas Kapolda.
Jumlah personel keamanan yang dilibatkan dalam operasi lilin di Maluku sebanyak 1.500 orang baik dari unsur Polri, TNI, pemerintah daerah, dan organisasi masyarakat.
Kerawanan yang diantisipasi antara lain ancaman terorisme, kecelakaan transportasi laut, darat, dan udara, mewaspadai bencana alam, konflik sosial berupa tawuran, antisipasi petasan terutama di malam tahun baru.
Berbagai persoalan ini yang harus diantisipasi dan polisi sudah melakukan pelatihan untuk mencegah hal seperti itu dan melakukan sosialisasi ke masyarakat, walau pun kegiatan ini baru dimulai tanggal 23 Desember 2019 sampai dengan awal Januari 2020.
"Untuk ukuran Indonesia timur termasuk Kota Ambon misalnya, aparat keamanan sudah harus siap-siaga sejak tanggal 1 Deember karena sudah mulai ramai di pasar dan pertokoan, setiap pusat perbelenajaan, dan jalan-jalan utama, jadi Polda sudah menggelar pengamanan ini sejak sepuluh hari sebelumnya," tandas Kapolda.