Ambon (ANTARA) - Masyarakat Kota Ambon mulai mengeluhkan naiknya harga gula pasir yang dijual para pedagang di pasar tradisional maupun di swalayan hingga mencapai Rp16.000/Kg dari sebelumnya sekitar Rp13.000/kg.
Hasil pantauan di lokasi pasar Mardika dan Batumerah, Sabtu, terlihat para pedagang menawarkan harga gula pasir merek KBA Rp16.000/Kg.
Jubaida pedagang barang-barang kebutuhan pokok di pasar Mardika mengatakan, kenaikkan harga gula tersebut sudah terjadi sejak pekan lalu mulai dari Rp13.500 menjadi Rp15.000 dan sekarang Rp16.000/Kg.
"Ada juga pedagang lain yang menjual dengan harga Rp17.000/Kg, namun saya masih bertahan dengan harga Rp16.000/Kg," ujarnya.
Menurutnya, naiknya harga jual gula di pasaran antara Rp16.000 hingga Rp17.000/Kg, hanya guna menutupi kerugian, sebab gula pasir merek KBA yang tertulis isinya 50 Kg/karung itu, namun tidak sampai 50 Kg.
Jubeel pembeli yang ditemui di lokasi pasar Mardika mengakui kalau harga gula pasir sekarang ini sudah naik. Ia baru saja membeli satu kg gula dengan harga Rp16.000/Kg, pada hal tiga hari lalu masih dijual Rp15.000.
"Saya takut harga gula pasir ini terus bergerak naik. Mudah-mudahan ada perhatian dari Pemerintah Kota Ambon terkait naiknya harga gula pasir, apalagi menjelang awal bulan April kita dihadapkan dengan hari-hari besar keagamaan umat Muslim maupun Kristiani,"ujarnya.
Kepala Bidang Pelayanan Publik Perum Bulog Maluku Hamdani yang dikonfirmasi terkait stok gula pasir mengakui, stok gula di gudang Bulog Maluku saat ini masih kosong.
"Memang selama ini Bulog Maluku juga melakukan pengadaan sekaligus menjual gula pasir, tetapi sekarang stoknya masih kosong, bahkan Kepala Devisi Perum Bulog Maluku Asmal juga telah menyampaikan hal ini dalam pertemuan dengan Tim Satgas Pangan Maluku," ujarnya.
Yang pasti Bulog Maluku sudah melakukan permintaan ke Pusat guna pengadaan gula pasir ke Maluku.
Masyarakat Ambon keluhkan kenaikan harga gula pasir
Sabtu, 7 Maret 2020 20:32 WIB