Ambon (ANTARA) - Harga berbagai merek beras antarpulau yang ditawarkan para pedagang di pasar tradisional Kota Ambon hingga kini masih normal.
Hasil pemantauan di pasar tradisional Mardika, Batu Merah, maupun Lama, di Ambon, Rabu, para pedagang mengaku belum ada perubahan harga naik atau turun.
"Harga beras masih normal. Belum ada perubahan harga beras yang dijual eceran di pasar. Harga sudah bertahan sejak beberapa bulan yang lalu," kata pedagang di pasar Batu Merah, Hamid..
Beras operasi pasar Perum Bulog Maluku pun belum mengalami perubahan harga, masih dijual Rp10.000/Kg, walaupun ada juga pedagang yang menjual dengan harga Rp11.000/Kg.
Beras asal Gemba, Kabupaten Seram Bagian Barat maupun asal Pulau Buru dijual Rp11.000/Kg, dan berasdari Makassar, Sulawesi Selatan Rp12.000/Kg.
"Pokoknya berbagai macam beras yang ditawarkan sekarang ini harga rata-rata Rp10.000 hingga Rp14.000/Kg," kata Hamid.
Umar, pedagang lainnya, mengakui sampai sekarang belum ada perubahan harga beras di pasar Ambon. beras Bulir Mas dan Tawon masih dijual Rp14.000, beras Jempol, Phinisi dan Dua Udang Rp13.000/Kg.
Sejumlah beras tanpa merek ditawarkan bervariasi Rp11.000 hingga Rp12.000/Kg.
Umar mengatakan ada juga beras Lumbung Padi dijual Rp280.000/sak (24 Kg), harga eceran Rp13.000/Kg, beras Mawar Rp275.000/sak, eceran Rp13.500/Kg, beras Super Phinisi Rp300.000/sak, eceran Rp13.500/Kg.
Lusiana, pembeli yang ditemui seusai membeli lima kilogram beras merek Padi Udang, berharap agar harga beras tetap normal hingga akhir tahun2020..
"Mudah-mudahan masih terus bertahan, apalagi mendekati akhir tahun biasanya harga-harga sejumlah kebutuhan pokok naik harga termasuk beras," katanya.
Harga beras antarpulau di pasar Ambon normal
Rabu, 18 November 2020 8:33 WIB