Ternate (ANTARA) - Ratusan petugas pengawas Tempat Pemungutan Suara (TPS) Pilkada serentak pada Desember 2020 di Maluku Utara (Malut) dinyatakan reaktif usai menjalani tes cepat.
"Seluruh petugas yang menjalani rapid test ada 117 orang reaktif dan 1.757 non reaktif, sementara sebanyak 410 masih menunggu hasil rapid test," kata anggota Bawaslu Provinsi Malut, Aslan Hasan di Ternate, Jumat.
Data Bawaslu Provinsi Maluku Utara hingga per 3 Desember 2020 dari 8 kabupaten dan kota yang melaksanakan Pilkada terdapat 117 PTPS dinyatakan reaktif setelah jalani rapid test.
Dimana, untuk jumlah PTPS yang tersebar di 8 kabupaten dan kota di Malut yang melaksanakan Pilkada sebanyak 2.405 pengawas TPS, sedangkan yang telah rapid test 2.284 orang, dan 121 belum melaksanakan rapid test.
Aslan Hasan menjelaskan, dari jumlah PTPS yang hasilnya reaktif terbanyak adalah perempuan, dimana 70 orang PTPS perempuan sedangkan 47 orang PTPS laki-laki.
Sementara di jajaran KPU, sebanyak 21.654 Kelompok Penyelenggara Pemungutan dan Penghitungan Suara (KPPS) termasuk Linmas juga telah menjalani rapit test sejak 29 November kemarin hingga 5 Desember besok, akan tetapi, sejauh ini, KPU Provinsi Malut belum menerima hasil pemeriksaan tersebut.
Sementara itu, Komisioner KPU Malut Safrina R Kamaruddin saat dikonfirmasi mengatakan, berdasarkan data pertanggal 2 Desember, tercatat 9.544 petugas TPS telah di rapit. Sisanya sementara berlangsung.
Safrina mengakui, jika hasil pemeriksaan pada tanggal 5 Desember dan ada yang dinyatakan reaktif maka kemungkinan akan dilakukan pergantian.
"Kami masih terus menghimpun data dari kabupaten kota namun terkait hasil rapit tes sampai saat ini belum kami terima," kata Safrina.
Ratusan pengawas TPS Pilkada 2020 di Malut dinyatakan reaktif
Jumat, 4 Desember 2020 10:14 WIB