Angka kemiskinan di Kabupaten Halmahera Barat, Maluku Utara (Malut) masih cukup tinggi, mencapai 48.983 jiwa atau 47,2 persen dari total jumlah penduduknya.Wakil Bupati Halbar, Penta Libela Nuara mengatakan di Ternate, Kamis, masih tingginya angka kemiskinan tersebut disebabkan terbatasnya kemampuan Pemerintah dalam membangun berbagai infrastruktur yang dapat meningkatkan percepatan pertumbuhan ekonomi masyarakat."Selain itu, karena terbatasnya lapangan kerja akibat kurangnya aktivitas investasi di daerah ini, serta kurangnya kemampuan masyarakat setempat dalam mengelola potensi Sumber Daya Alam (SDA) yang ada," katanya.Ia mengatakan, untuk mengurangi angka kemiskinan tersebut, Pemkab Halmahera Barat terus menggalakkan pembangunan infrastruktur, seperti jalan, jembatan, irigasi dan dermaga.Penta juga menyatakan, pihaknya juga terus memberikan bantuan kepada masyarakat untuk memanfaatkan berbagai potensi SDA di daerah seperti memberi bantuan kapal penangkap ikan dan alat pertanian.Menurutnya, pihaknya juga terus mendorong masuknya investor untuk menanamkan modalnya terutama investor yang dalam aktivitas usahanya dapat menyerap banyak tenaga kerja.Potensi SDA yang ditawarkan ke investor diantaranya perikanan, perkebunan, pertambangan dan pariwisata. Sudah ada sejumlah investor yang menyatakan minat untuk menggarap potensi tersebut.Penta menambahkan, Pemkab Halmahera Barat juga terus mengembangkan sektor pendidikan di daerah itu, karena dengan meningkatnya pendidikan, masyarakat setempat diharapkan akan semakin produktif dan berkreasi dalam usaha meningkatkan kesejahteraan.Pemkab Halmahera Barat telah mendorong pendirian Sekolah Tinggi Pertanian (STP) di Halbar. Perguruan tinggi ini diharapkan akan melahirkan wirausaha yang akan menggarap potensi pertanian di daerah itu.
Angka Kemiskinan Halmahera Barat Masih Tinggi
Kamis, 18 November 2010 17:53 WIB