Ambon (ANTARA) - Majelis Pekerja Harian (MPH) Sinode Gereja Protestan Maluku (GPM) memandang pelaksanaan Bulan Suci Ramadhan 1452 Hijriah akan menjadi berkat bagi perdamaian umat beragama di tanah air.
"Kami meyakini Bulan Suci Ramadhan juga akan menjadi berkat bagi perdamaian semua umat beragama di Maluku, Maluku Utara dan di Indonesia," kata Ketua MPH Sinode GPM, Pendeta Elifas Tomix Maspaitella, di Ambon, Senin.
Menurutnya, sebagai gereja "orang basudara" (bersaudara) GPM dan seluruh umat Kristiani tetap memberikan topangan kepada semua umat Muslim yang melaksanakan bulan Suci Ramadhan, agar dapat berjalan aman, lancar dan hikmat.
"Sebagai gereja orang basudara kita tetap memberikan topangan dengan tetap memelihara suasana penuh damai dan aman di provinsi Maluku dan Maluku Utara, supaya ibadah puasa dijalankan basudara Muslim dapat berlangsung dengan hikmat," katanya.
Pihaknya tetap mendukung dan mendoakan agar kegiatan keagamaan termasuk Ramadhan menjadi bagian penting sekaligus konsolidasi hidup seluruh masyarakat dan seluruh umat beragama di Indonesia.
"Kami berdoa agar semua kegiatan keagamaan tetap berlangsung dalam ikatan kultural Pela-Gandong, sebagai kekuatan kita di Maluku dan Maluku Utara untuk membangun perdamaian dan keberagaman selama ini," ujarnya.
Dia juga mengimbau umat Kristiani untuk berperilaku santun serta menghormati umat Muslim yang sedang menjalankan ibadah puasa.
Elifas juga berharap seluruh proses ibadah puasa umat Muslim dapat berlangsung dengan penerapan protokol kesehatan yang optimal, guna menghindari peningkatan kasus COVID-19 di Kota Ambon dan seluruh daerah di Maluku dan Maluku Utara.