Ambon, 29/8 (Antara Maluku) - Terminal transit bahan bakar minyak (BBM) Waiyame Pertamina Operasi Pemasaran Regional VIII Maluku Papua akan melakukan simulasi penanggulangan keadaan darurat guna mengukur kecepatan organisasi keadaan darurat (OKD) dalam menghadapi situasi darurat.
"Simulasi akan digelar di lokasi pelabuhan terminal maupun di perkantoran dalam kawasan terminal transit BBM Waiyame Kota Ambon dipimpin Operation Head TBBM Waiyame, Selasa (30/8)," kata staf Humas Pertamina Operasi Pemasaran Regional Maluku dan Papua yang berkedudukan di Jayapura, Fahrougi Simampauw, di Ambon, Senin.
Dia menjelaskan, gelar simulasi ini akan menanggulangi ada kebocoran dari pecahnya pipa fleksible ketika ada penerimaan BBM jenis solar dari kapal ke tangki solar 5700 kl, dan berlanjut jadi kebakaran di areal bundwall dan tangki.
"Api membesar dan pada pukul 9.20 WIT dinyatakan keadaan darurat," ujarnya.
Setelah itu terdapat tumpahan minyak di dermaga tiga TBBM Waiyame, Tim OKD Operasi Pemasaran Regional VIII dengan sigap melakukan penanggulangan kebakaran dan operasional perusahaan di stop untuk sementara.
General Manager Operasi Pemasaran Regional VIII( Maluku dan Papua), Eldi Hendri yang didampingi Operation Head Depot TBBM Waiyame Alexander Bangung menjelaskan, simulasi yang akan dilaksanakan pada Selasa (30/8) bertujuan untuk mengukur kecepatan tim OKD dalam menghadapi situasi darurat.
"Simulasi perlu dilakukan sehingga antisipasi dapat dilakukan dengan cepat dan penyaluran BBM ke masyarakat tetap dapat berjalan normal," ujarnya.
Dalam simulasi tersebut, lanjutnya, tim pemadaman kebakaran melakukan beberapa cara penanggulangan paparan panas dengan penyemprotan secara manual maupun menggunakan water sprinkle dan foam chamber kepada tangki yang terbakar maupun tangki yang berada di sekitar agar kebakaran tidak meluas.
Sedangkan untuk tumpahan minyak disiapkan oil boom serta oil skimmer akhirnya lokasi perairan pun dapat dikendalikan, kemudian unjuk rasa warga juga dapat diamankan dengan mediasi mengundang perwakilan masyarakat untuk rapat bersama Pertamina.
"Akhirnya pada pukul 11.20 keadaan darurat kebakaran, tumpahan minyak, P3K dan huruhara dapat dikendalikan," ujarnya.
Eldi menambahkan, simulasi ini dilaksanakan setahun sekali dengan melibatkan Team Internal dari Region Pertamina, masyarakat, pemadam kebakaran, Kepolisian, Koramil, dan Pemerintah.
Pertamina Gelar Simulasi Penanggulangan Keadaan Darurat
Senin, 29 Agustus 2016 18:12 WIB