Perusahaan China Eksplorasi Migas di Seram Utara
Kamis, 16 Desember 2010 4:14 WIB
Perusahaan China, Citic Seram Energy Limited (CSEL), melaksanakan eksplorasi minyak dan gas (migas) di kawasan Opin, Kecamatan Seram Utara, Maluku Tengah, kata Kepala DinasĀ Pertambangan dan Energi Maluku Tengah Muri Latucosina.
"CSEL ekspansi ke Seram Utara, yang secara geografis dekat dengan dua blok di Kabupaten Seram Bagian Timur," katanya kepada wartawan di Ambon, Rabu.
Muri menjelaskan, dua blok migas di Seram Bagian Timur sudah dieksploitasi sejak 1969 oleh dua perusahaan, Kufpec dan Kalrez, dengan Kontrak Karya (KK) selama 30 tahun dan kemudian diperpanjang 30 tahun lagi hingga 2030.
Kufpec kini menyerahkan manajemen pengelolaan dan pengeboran sumur kepada CSEL dengan kedalaman di atas 1.000 meter, sedangkan Calrez menangani pengeboran dengan kedalaman di bawah 500 meter.
Berdasarkan informasi dari eksplorasi yang sedang dilaksanakan, kata Muri, ada indikasi kandungan migas di blok tersebut (Opin) potensial untuk dikelola.
"Kami berharap kandungan migasnya bernilai ekonomis sehingga bisa terjadi penyerapan tenaga kerja dan memberikan kontribusi kepada Pendapatan Asli Daerah (PAD)," ujarnya.
"Saya lupa nilainya, tapi sudah beberapa tahun terakhir ini Maluku Tengah kebagian dana bagi hasil dari kegiatan eksplorasi migas tersebut," tambahnya.
Hingga tahun ini (2010), sedikitnya 11 blok migas di Maluku sedang dieksplorasi investor asing, di antaranya blok Kumawa yang berlokasi di perairan antara Kepulauan Kei (Maluku Tenggara) dan Papua Barat, dua blok di laut Arafura Kepulauan Aru, Blok Masela di kabupaten MBD, blok Maraton di Utara Pulau Seram, Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT).
Selain itu, blok Tukang Besi di bagian utara Pulau Wetar, Kabupaten MBD yang berbatasan dengan Timor Leste dan Australia, blok Buru Barat dan blok Buru di Kabupaten Pulau Buru, blok Seram Selatan di Kabupaten Maluku Tengah, blok Weber dan Weber Barat yang membentang dari bagian selatan laut Banda hingga ke kepulauan babar, blok Tanimbar di bagian barat Kepulauan Tanimbar, Maluku Barat Daya (MTB), dan blok Wokam di Kepulauan Aru.
"Seluruh blok migas di Maluku merupakan cekungan hidrokarbon dengan potensi sangat besar untuk dieksploitasi dalam jangka waktu lama, namun dibutuhkan teknologi modern karena keseluruhan cekungan berada di dasar laut," kata Bram Tomasoa.