Ambon (ANTARA) - Humas Perusahaan penambang dan produksi tembaga Batutua Kharisma Permai dan Batutua Tembaga Raya (BKP-BTR) Pulau Wetar, Maluku Barat Daya, Maluku, Dino Musida mengakui pihaknya saat ini mulai menggunakan GeNose untuk memeriksa COVID-19.
"GeNose adalah alat pelacak virus penyebab COVID-19 yang dibuat oleh tim ahli di Universitas Gajah Mada Yogyakarta," kata Dino yang dihubungi dari Ambon, Jumat.
Menurut dia, Kementerian Kesehatan RI telah mengizinkan penggunaan GeNose sejak tahun lalu, bahkan telah digunakan oleh berbagai instansi, misalnya untuk memeriksa calon penumpang kereta api pada berbagai stasiun di Jakarta.
Sebab GeNose mampu mengidentifikasi virus penyebab COVID-19 dengan cara melacak Volatile Organic Coumpound (VOC) atau senyawa yang mudah menguap.
VOC terbentuk lantaran adanya infeksi COVID-19 bersama nafas, karena itu cara kerja GeNose mengambil hembusan nafas pada alat khusus yang kemudian diukur alat GeNose dan hasil segera diketahui pada layar komputer dalam waktu dua menit.
GeNose menjadi pilihan karena kecepatannya mendapatkan hasil pemeriksaan, dibanding PCR dan antigen yang membutuhkan beberapa jam dengan pemeriksaan melalui sampel dari dalam hidung dan tenggorokan.
"Selain akurasinya menurut UGM bisa hingga 95 persen," ujar Dino.
BKP-BTR yang berlokasi di Pulau Wetar, Maluku Barat Daya menggunakan tiga unit GeNose utamanya untuk memeriksa para karyawan dari Desa Lurang dan Kampung Baru ketika memasuki area kerja.
Meski pun sudah ada GeNose, BKP-BTR tetap melakukan pemeriksaan COVID-19 dengan polymerase chain reaction (PCR) maupun antigen swab test setiap pekan terhadap karyawannya, selain ketika hendak berangkat dan kembali dari cuti.
Bersamaan dengan semua kegiatan tersebut, sejak pekan ini, BKP-BTR yang merupakan anak perusahaan dari Merdeka Copper Gold itu sedang melakukan vaksinasi tahap kedua kepada ratusan karyawan.
Kegiatannya serupa dengan yang pertama pada telah berlangsung pada Juli kemarin, yaitu menggunakan vaksin gotong royong bermerek Sinopharm dan dilakukan bersama-sama oleh paramedis dari Klinik BKP-BTR, Puskesmas Lurang dan Rumah Sakit Siloam.