Langgur, Maluku Tenggara (ANTARA) - Lembaga Survei Universal Maluku Tenggara (LSU-MT) menyebut tingkat kepuasan masyarakat di Kabupaten Maluku Tenggara mencapai 72,3 persen terhadap komitmen pemerintah daerah dibawah kepemimpinan Bupati M Thaher Hanubun dan Wakil Bupati Petrus Beruatwarin selama tiga tahun kepemimpinan.
Peneliti LSU-MT, Gunawan Lamani S.I.Pust dalam rilisnya yang diterima Antara di Langgur, Jumat, menjelaskan riset yang dilakukan LSU-MT periode 2 Oktober sampai dengan 19 November 2021.
Riset yang dilakukan jelas Gunawan, berkaitan dengan dengan beberapa point penting yang dianggap untuk diketahui, sehingga menjadi sebuah referensi yang cukup dalam melihat progres pembangunan di Malra yang dipimpin oleh M. Thaher Hanubun dan Petrus Beruatwarin (MTH-PB).
Point tersebut antara lain, tingkat kepuasan masyarakat Malra terhadap komitment Bupati dan Wakil Bupati memimpin Malra kurang lebih tiga (3) tahun terakhir, kemudian keinginan masyarakat untuk merekomendasikan M. Thaher Hanubun maju sebagai bakal Calon Bupati Malra berikutnya.
Baca juga: INPEX lakukan survey dukung desain detil kilang LNG Masela
Kedua point tersebut diatas telah dilakukan penilitian dan hasilnya dapat digambarkan dengan pertanyaan Apakah Bapak/Ibu puas dengan komitment Bupati dan Wakil Bupati dalam membangun Malrs dalam kurun waktu tiga tahun terakhir. Hasilnya, sebanyak 72,3 persen merasa puas, 22,4 persen tidak puas dan 5,3 persen menjawab tidak tahu.
Dirinci, 72,3 persen masyarakat yang merasa puas dengan komitment MTH-PB dalam memimpin Malra kurang lebih tiga tahun terakhir, mereka menjawab dengan tegas bahwa mereka melihat berbagai macam perubahan yang nyata telah dilakukan oleh MTH-PB dalam memimpin Malra.
Hal ini terbukti dengan komitment yang telah disampaikan pada kontestasi Pemilukada 2018 bahwa ketika mereka terpilih menjadi Bupati dan Wakil Bupati Malra akan melakukan perbaikan terhadap pembangunan infrastruktur jalan, telekomunikasi, jaringan lampu, air bersih dan lain lain diwilayah-wilayah yang belum merasakan dan itu terbukti.
Disamping itu ada pendapat masyarakat lain terhadap kepuasan serta komitment Bupati Thaher bahwa ketelusan dan rasa cintanya terhadap masyarakat dan daerahnya Malra yang berlebihan, sehingga ia tak tanggung-tanggung selalu hadir ditengah-tengah masyarakat dan melihat secara langsung kondisi masyarakat Malra secara umum dan lebih khusus, masyarakat di Kei Besar.
Hari ini mereka merasakan lampu 24 jam, jalan yang hampir menyeluruh serta telekomunikasi yang bisa memperlihatkan mereka dengan anak-anak serta keluarga mereka yang berada diluar daerah dan terbukti hari ini dilakukan.
Selain itu, komitment untuk menyelesaikan Kepala Desa (Ohoi) definitif yang disampaikan pada Pemilukada 2018 telah dilakukan pula hari ini. Adapun dampak positif lainya yang dirasakan masyarakat hari ini adalah pembangunan tempat-tempat ibadh yang tidak mempertimbangkan golongan apapun dengan anggaran yang dianggap sangat signifikan.
Sementara itu, 22,4 persen yang menyampaikan tidak puas, adalah mereka yang turut berpartisipasi dalam kontestasi Pemilukada 2018 dengan harapan bahwa mereka akan diakomodir dalam jabatan serta mendapatkan sesuatu yang menguntungkan secara pribadi serta kelompok.
Baca juga: Lima lembaga survei gelar hitung cepat
"Alasan-alasan yang disampaikan yakni, mereka turut andil dalam proses perjuangan MTH-PB tetapi mereka belum dapat sesuatu yang istimewa, ini yang kemudian meresa kecewa dan menyatakan MTH-PB tidak komitment dengan mereka," ungkap Gunawan.
Adapun hal lain yang disampaikan bahwa yang dilakukan soal komitment tapi tanggung jawab meraka sebagai Bupati dan Wakil Bupati di daerah ini. Sementara 5,3 persen yang menyatakan tidak tau adalah mereka yang ketika ditanyakan, mereka lebih memilih tidak berkomentar atau diam.
Kemudian untuk point kedua, jelas Gunawan, dengan pertanyaan, apakah Bapak/Ibu masi menginginkan M. Thaher Hanubun maju lagi sebagai Bupati Malauku Tenggara pada Pilkada 2024. Hasilnya, 78,2 persen Masi menginginkan, 10,5 persen tidak menginginkan dan 12,3 persen tidak tau.
Gunawan menguraikan, 78,2 persen merupakan akomulasi dari pernyataan masyarakat yang mengatakan masi menginginkan adalah mereka yang melihat kebijakan serta kinerja M Thaher Hanubun dengan nyata dalam membangun Maluku Tenggara secara umum dan lebih khusus Kei Besar secara keseluruhan.
Mampu menghadirkan para Menteri-Menteri dalam melihat segala bentuk kekurangan untuk dipenuhi. Waktu yang diberikan untuk memimpin Malra dirasakan belum cukup, untuk itu masyarakat menginginkan sekali lagi, sehingga bisa menyelesaikan segala bentuk kekurangan di daerah ini.
Hal lain selain keinginan, masyarakat menilai Bupati dalam komitment kinerjanya, bisa menjadi harapan yang perlu diprioritaskan, mengingat yang bersangkutan memimpin dengan hati yang tulus dan tidak sentiment atau dendam politik yang dilakukan, dan juga menunjukan professional dalam semua hal kebijakan dan terbukti hari ini telah dilakukan.
Untuk jumlah 10,5 persen yang tidak mengingkan adalah mereka melihat kebijakan-kebijakan yang dilakukan adalah bentuk pencitraan semata dan tidak mengedepankan kemaslahatan banyak orang, seperti halnya mereka tidak menginkan seoarang Bupati terlibat dalam penyalagunaan dana Covid-19.
Tanggapan lain selain itu adalah meraka yang menganggap dirinya oposisi yang kalah dalam kontestasi Pilkada 2018, sehingga hari ini masi mengedepankan sentiment dibanding argument. Sementara 12,3% adalah mereka yang ketika ditanya soal Pilkada 2024 nantinya, lebih memilih diam, pungkas Gunawan.
Baca juga: Bupati Thaher: Saya Ingin Seluruh Warga Rasakan Pembangunan, Jangan Lagi Ada Hambatan
Baca juga: APBD Maluku Tenggara 2022 disahkan Rp979 miliar