Ambon (ANTARA) - Tim SAR gabungan dari Kantor SAR Ambon masih melakukan pencarian terhadap Burhanudin Kaisuku, nelayan di Kabupaten Seram Bagian Timur, Maluku yang dilaporkan hilang kontak sejak empat hari lalu, meskipun upaya ini terhambat kondisi cuaca buruk.
"Cuaca di laut memang sangat ekstrem karena terjadi hujan ringan dengan embusan angin barat menuju barat laut berkecepatan 10-20 knots dan tinggi gelombang antara 1,25-2,5 meter," kata Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Badan SAR Nasional Ambon, Mustari, di Ambon, Selasa.
Korban dilaporkan melaut sendirian menggunakan "long boat" sejak Jumat (24/12), sekitar pukul 04.00 WIT di sekitar perairan Desa Miran dan hingga saat ini belum kembali.
Sejak mengalami hilang kontak, warga sekitar sudah berupaya melakukan pencarian terhadap korban yang berusia 51 tahun ini, namun belum membuahkan hasil.
Dia menjelaskan operasi SAR langsung dilakukan tim SAR dari Ambon serta dibantu anggota Satpolairud Polres Seram Timur setelah menerima laporan seorang warga bernama Arif.
Tim SAR dari Kantor SAR Ambon berangkat menggunakan Kapal Negara Abimanyu menuju lokasi kecelakaan dengan jarak kurang lebih 156 nm pada pukul 09.40 WIT.
"Dalam operasi SAR hari pertama kemarin (27/12), tim melakukan pencarian hingga pukul 19.00 WIT dengan KN Abimanyu namun upaya ini disudahi untuk sementara waktu akibat cuaca ekstrem," kata dia.
Operasi SAR kedua, Selasa ini, dilakukan tim sejak pukul 06.00 WIT menggunakan KN Abimanyu yang berlabuh di Pelabuhan Tehoru, Kabupaten Maluku Tengah.
Pencarian nelayan hilang kontak di SBT terhambat cuaca buruk, begini kronologinya
Selasa, 28 Desember 2021 11:24 WIB