Realisasi ekspor Maluku dari hasil perikanan ke manca negara yang dilakukan dari Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Tantui Ambon sepanjang 2010 mencapai 54.615.028 Kilogram (Kg) dengan nilai Rp284.420.056.860."Negara tujuan ekspor masih di dominasi Jepang, Thailand, Korea Selatan, Hong Kong, dan Vietman, sedangkan jenis komoditi unggulan yang diekspor adalah udang beku dan ikan beku campuran," kata Kepala PPN Tantui, Friets Lesnussa, kepada ANTARA di Ambon, Kamis.Lesnussa menjelaskan, dilihat dari volume ekspor selama 2010 yang mencapai 54.615.028 Kg, terjadi peningkatan dibandingkan volume ekspor pada 2009 yang hanya 18.507.532 Kg.Volume dan nilai ekspor udang beku dan ikan beku campuran ke Jepang sebanyak 936.707 Kg dengan nilai 11.971.176,19 dollar AS, sedangkan ke Thailand jenis ikan beku campuran sebanyak 48.925.991 Kg dengan nilai 12.622.375,50 dollar.Selanjutnya, ekspor udang beku dan ikan beku campuran ke Korea Selatan sebanyak 4.428.000 dengan nilai 349.230 dollar, ekspor udang beku ke Hong Kong sebanyak 169.980 Kg dengan nilai 462.019,80 dollar, ekspor udang beku ke Cina sebanyak 23.451 Kg, dengan nilai 78.060 dollar dan ekspor udang beku dan ikan campuran beku ke Vietnam 130.899 Kg dengan nilai 269.009,13 dollar.Lesnussa mengatakan, kegiatan ekspor yang sama di tahun 2011 ini diharapkan terus meningkat berkat situasi dan kondisi Kota Ambon yang semakin baik, walaupun ada dua perusahaan perikanan yang berhenti operasi, yakni PT.Tofico dan PT.Nusantara."Informasi yang kami terima, kedua perusahaan tersebut tidak lagi beroperasi karena masalah manajemen, dimana biaya operasi yang dikeluarkan lebih besar dari hasil yang dicapai, terutama biaya untuk pembelian Bahan Bakar Minyak (BBM) menyusul adanya aturan baru bahwa kapal yang digunakan perusahaan perikanan di Indonesia buatan luar negeri tidak lagi mendapat subsidi," katanya.Kapal ikan yang mendapat subsidi hanya hanya yang buatan Indonesia dan tidak mempergunakan modal asing, tenaga kerjanya pun orang Indonesia," tambahnya.
Ekspor Lewat PPN Tantui Ambon Rp284,4 Miliar
Kamis, 20 Januari 2011 13:34 WIB