Langgur, Maluku Tenggara (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Maluku Tenggara (Malra), Provinsi Maluku, mulai menyalurkan bantuan untuk warga korban bencana dampak cuaca ekstrem di daerah tersebut setelah semua proses verifikasi selesai.
"Bantuan ini jumlahnya sedikit saja, tapi lihatlah dari perhatian dan niat pemerintah daerah untuk masyarakatnya, bukan dilihat dari jumlahnya," kata Bupati Malra M Thaher Hanubun usai menyerahkan bantuan untuk warga Ohoi Larat Kecamatan Kei Besar Selatan, Kamis.
Sebelumnya, sebagian warga Malra tertimpa bencana akibat cuaca ekstrem pada tanggal 21 dan 22 Februari 2022. Pemkab Malra melakukan identifikasi dan verifikasi dampak bencana, dan setelah rampung baru mulai menyalurkan bantuan.
Untuk Ohoi Larat Kei Besar Selatan, hasil identifikasi oleh tim teknis penanggulangan bencana yang terdiri dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Dinas Perumahan Pemukiman dan Dinas Sosial, menyatakan sebanyak 24 kepala keluarga (KK) yang rumahnya mengalami rusak berat, sedang dan ringan.
Bantuan yang diberikan yakni bantuan lokal berupa pasir dan batu dan bantuan non lokal berupa semen, besi, paku, tripleks dan cat.
"Saya berharap bantuan ini dapat dimaksimalkan dengan baik oleh masyarakat penerima bantuan, untuk segera memperbaiki kerusakan yang dialaminya," ujar Thaher.
Sementara itu, Kepala Pelaksana BPBD Malra Ingratubun proses identifikasi dan verifikasi terhadap warga terdampak bencana sudah rampung. "Maka hari ini bantuan kita mulai salurkan kepada masyarakat di enam Kecamatan secara by name by adrres," ungkap Ingratubun.
Sebelumnya bencana cuaca ekstrm menimpa Malra berupa bencana alam banjir rob, tanah longsor, maupun angin puting beliung, serta gelombang pasang yang juga menghantam kapal cepat sehingga terbalik tujuan Banda Eli Mei Besar Utara Timur, yang mengakibatkan enam orang meninggal.
Sesuai laporan yang ada, dia memperkirakan akibat bencana tersebut, jumlah kerusakan dialami puluhan rumah, gedung sekolah, talud serta fasilitas umum lainnya sehingga diperkirakan kerugian ratusan juta rupiah.
Baca juga: Tim gabungan verifikasi kerusakan akibat cuaca ekstrem di Malra, butuh anggaran besar
Baca juga: Wali Kota Ternate imbau nelayan tidak melaut saat cuaca ekstrem, patuhi peringatan BMKG