Ternate (ANTARA) - Kapolda Maluku Utara (Malut), Irjen Pol Risyapudin Nursin, mengajak seluruh buruh di daerah tersebut untuk tidak menggelar unjuk rasa dalam merayakan Hari Buruh (May Day) yang digelar pada awal Mei 2022.
"Kami telah menggelar dialog untuk bagaimana konsep dalam rangka memperingati hari buruh atau May Day yang akan kita selenggarakan pada tanggal 16 Mei 2022 mendatang, sehingga tidak ada buruh yang menggelar aksi demo," kata Kapolda Malut, Irjen Pol. Risyapudin Nursin di Ternate, Jumat.
Menurut dia, pihaknya telah bertemu Serikat Pekerja/Buruh, dan OKP Cipayung plus Pemprov Malut dan konsep yang akan ditawarkan seperti tahun sebelumnya, seperti pada saat May Day dirayakan di perusahaan IWIP Halmahera Tengah (Halteng). Bahwasanya disitu sangat bagus sekali, kegiatan-kegiatan dalam rangka memperingati hari buruh.
Dimana pihak perusahaan bekerjasama dengan pemerintah daerah dalam hal ini Forkompinda Kabupaten Halteng menginisiasi mengajak seluruh elemen buruh untuk bersama-sama merayakan hari May Day disalah satu tempat yakni aula yang begitu besar yang digagas dalam bentuk acara syukuran, berdoa, dan juga menyampaikan orasi, menyatakan pendapat dan gagasan begitu juga sangat direspon oleh pemerintah setempat.
Selain itu, kata Kapolda, untuk perusahaan IWIP yang mana perusahaan itu memang tenaga kerjanya cukup besar kurang lebih 15 ribu.
Hal itu merupakan suatu contoh yang baik di dalam menyampaikan suatu pendapat, adanya suatu dialog, dan juga adanya respon dari pemerintah daerah.
"Tentunya, terpenting adalah komunikasi dan tercapai apa yang diinginkan elemen buruh itu sendiri. Nah inilah yang harus kita contohkan sehingga dalam menyampaikan pendapat agar tujuanpun bisa tercapai," katanya.
Meski demikian, kita juga mencoba melakukan upaya pengamanan bila memang masih terjadi aksi-aksi demonstrasi di jalanan, dengan upaya semaksimal mungkin.
Dirinya mencontohkan, seperti di kota Ternate akan kita perintahkan Kapolres Ternate untuk berkoordinasi dengan Pemkot, Dekot Ternate, Disnaker Malut untuk mencoba menginisiasi, mengiring bahwasanya hari May Day ini betul-betul hari yang sakral atau istilahnya hari ulang tahun yang mesti kita bersama-sama berdoa, mensyukuri peringatan hari tersebut seperti yang telah disampaikan sebelumnya diatas.
Jenderal bintang dua itu menambahkan, agar para buruh saat menyampaikan pendapat terkait tuntutan dari pada elemen itu sendiri dan jika ada yang turun ke jalan tentu kami mencoba mengingatkan, mengedukasi dan mensosialisasi bahwasanya hal-hal demikian itu sangat merugikan kita semua.
"Kami berharap terkait aksi unjuk rasa memperingati hari May Day para elemen buru maupun OKP dalam menyampaikan, pendapat, maupun gagasan mereka bisa melalui dialog atau komunitas dua arah jangan dengan cara memprovokasi, tindakan anarkis sampai merusak fasilitas umum, karena semua itu milik kita bersama," ujarnya.
Kapolda Malut ajak buruh tidak gelar demo peringatan "Hari Buruh", begini penjelasannya
Jumat, 29 April 2022 19:04 WIB