Jakarta (ANTARA) - Wakil Menteri Keuangan Suahazil Nazara berharap melalui penyelenggaraan Finance and Health Hackathon 2022 akan muncul terobosan baru yang menciptakan upaya early warning dan forward looking di bidang kesehatan dan keuangan di Indonesia.
"Saya berharap hubungan kesehatan dan keuangan yang dilakukan dalam Hackathon dapat mengarahkan pada forward looking dan early warning, yakni perilaku dan data yang memberikan alert di awal," ujar Suahazil dalam Kick-off Finance and Health Hackathon 2022 yang dipantau secara daring di Jakarta, Selasa.
Ia berharap penyelenggaraan Hackathon tahun ini dapat membuka ruang baru bagi data-data terkait kesehatan dan keuangan, sehingga ke depan dapat digunakan untuk meningkatkan kemampuan melindungi dan kesejahteraan masyarakat.
Ia menyebut Hackathon merupakan wadah belajar bersama untuk mengetahui kondisi aspek kesehatan, keuangan, maupun program pemerintah, sehingga diharapkan semua pihak akan memiliki kepedulian dan pemahaman dalam menciptakan terobosan digital yang lebih maju.
Menurut dia, pandemi COVID-19 selama dua tahun terakhir ini dapat menjadi pelajaran bagi semua pihak, khususnya para pemangku kepentingan untuk lebih peduli terhadap aspek kesehatan dan keuangan.
"Hackhaton tahun ini menghubungkan dua hal yang sangat luar biasa dalam hidup kita, yakni finance dan kesehatan," ujar Suahazil.
Suahazil menyebutkan saat ini dunia internasional sedang mengapresiasi tingkat data individu, rumah tangga, dan dunia usaha yang sangat banyak di Indonesia. Namun, menurut dia, Indonesia masih membutuhkan data terkait kesehatan dan keuangan lebih banyak lagi.
"Seluruh aktivitas kita bisa dilakukan pendataan, kita memiliki data yang luar biasa besar, apalagi dengan teknologi IT yang menjadi lebih ringkas, lebih mudah diakses lebih murah untuk mendapatkan data-data," ujar Suahazil.
Ia mengatakan kelengkapan data telah membantu pemerintah dalam menyalurkan berbagai program perlindungan sosial (perlinsos), seperti BLT, PKH, hingga Kartu Prakerja. Selain itu, juga membantu dalam memberikan bantuan terhadap Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), petani hingga nelayan.
"Mengapa kita membagikan (data) seperti itu, karena dalam dua tahun terakhir pandemi, pemerintah meningkatkan bantuan sosial," ujar Suahazil.
Ia mengatakan upaya menjaga masyarakat melalui konektivitas data kesehatan dan keuangan ini dibutuhkan kolaborasi juga dari masyarakat itu sendiri dan dunia usaha.
Finance and Health Hackathon 2022 ini adalah kegiatan hasil kolaborasi antara Kementerian Kesehatan, Kementerian Keuangan, Kementerian Komunikasi dan Informatika, Sekretariat Satu Data Indonesia, Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) dan Telkom Indonesia.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Wamenkeu harap Hackaton munculkan terobosan di kesehatan dan keuangan