Jakarta (ANTARA) - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati meminta Asian Infrastructure Investment Bank (AIIB) terus memberikan dukungan kepada negara anggota, termasuk Indonesia untuk mewujudkan transisi rendah karbon dengan cara adil dan terjangkau.
Permintaan Sri Mulyani tersebut disampaikannya saat menghadiri secara virtual Sidang Tahunan AIIB ketujuh yang diselenggarakan di Beijing, China, dengan tema Sustainable Infrastructure Toward a Connected World.
“AIIB diharapkan dapat berkolaborasi dalam memberikan dukungan kepada negara anggota menuju transisi rendah karbon dengan cara yang adil dan terjangkau,” katanya dalam keterangan resmi di Jakarta, Jumat.
Baca juga: Sri Mulyani: dampak perubahan iklim sama dahsyatnya dengan pandemi COVID-19
Sri Mulyani menuturkan AIIB dapat berperan dalam menggandeng sektor swasta untuk meningkatkan pendanaan dalam rangka transisi menuju net-zero termasuk melalui instrument pasar modal berkelanjutan dan fasilitas de-risking.
AIIB diharapkan dapat memberikan bantuan teknis untuk mendukung klien dalam penyiapan proyek yang bankable dan feasible sehingga AIIB perlu meningkatkan keahlian dan kemampuan termasuk melalui peningkatan staf.
Sri Mulyani menjelaskan Indonesia sendiri dalam menjalankan transisi energi di antaranya dilakukan melalui agenda Energy Transition Mechanism (ETM) yang bekerja sama dengan ADB.
Kerja sama antara Indonesia dan ADB terkait ETM ini bertujuan mempercepat penghentian penggunaan pembangkit listrik batu bara sehingga dapat mempromosikan pengembangan energi terbarukan.
Untuk menjalankan agenda tersebut diperlukan skema pembiayaan yang sesuai dan pendekatan transaksi yang mampu memberikan manfaat bagi komunitas, ekonomi di daerah dan lingkungan.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Sri Mulyani minta AIIB dukung wujudkan transisi rendah karbon