Ambon (ANTARA) - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Maluku meminta masyarakat memperhatikan peringatan dini Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) terkait kondisi cuaca ekstrem untuk mencegah terjadinya musibah termasuk kecelakaan di laut.
"Kami minta masyarakat di 11 kabupaten/kota di Maluku agar waspada bencana alam di awal tahun 2023, apalagi warga yang tinggal di pesisir pantai, lereng-lereng gunung dan bantaran sungai," kata Ketua DPRD Maluku Benhur Watubun di Ambon, Senin.
Rilis BMKG menyebutkan sirkulasi siklonik terpantau di Laut China Selatan, Perairan Barat Filipina bagian selatan, Samudera Pasifik sebelah utara, Papua Barat dan Samudera Pasifik utara Papua yang membentuk daerah pertemuan dan perlambatan kecepatan angin (konvergensi) memanjang dari Kalimantan Utara hingga Laut Sulawesi, dan dari perairan utara Maluku hingga Maluku Utara.
Baca juga: Waspada cuaca ekstrem & gelombang tinggi, Kemenhub keluarkan maklumat pelayaran
Menurut dia, peringatan dini BMKG terkait perkembangan terbaru cuaca ekstrem dimana terjadi tiupan angin kencang dan hujan disertai petir harus disikapi masyarakat dengan cara mematuhinya.
"Potensi bencana alam bisa terjadi kapan dan di mana saja, termasuk di laut sehingga setiap kali BMKG mengeluarkan peringatan dini maka setidaknya aktivitas warga di laut perlu dibatasi," ucapnya.
Maluku menjadi salah satu provinsi yang akan menjadi pertemuan angin (konfluensi) bersama beberapa wilayah, seperti Sumatera Bagian Tengah, Laut Jawa, dan Laut Flores.
Kondisi tersebut mampu meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di sepanjang daerah konvergensi tersebut.
Baca juga: BMKG imbau masyarakat waspada potensi gelombang hingga 6 meter
"Masyarakat agar lebih patuh terhadap peringatan yang sudah dikeluarkan pemerintah melalui badan teknis terkait untuk meminimalisir potensi korban jiwa dan harta benda," tandasnya.
Sehingga kepada warga yang berprofesi sebagai nelayan yang hendak melaut diingatkan untuk lebih mengutamakan keselamatan meskipun hanya untuk mencari nafkah.
Dia juga mendesak OPD teknis agar lebih siaga, termasuk para kepala desa, lurah, dan camat di kawasan pesisir harus terus memantau kondisi wilayahnya masing-masing.
Baca juga: BMKG minta masyarakat waspada potensi hujan lebat di sejumlah provinsi