Ambon (ANTARA) - Harga beras di pasar terbesar di Ambon, Maluku yaitu Pasar Mardika mengalami kenaikan Rp1.500 per kilogram sejak dua pekan terakhir pada tingkat pembeli.
"Sejak pekan keempat Januari harga beras naik dari Rp11.000 per kilogram jadi Rp12.500," ujar salah satu pedagang sembako di Pasar Mardika, Nursyafa di Ambon, Rabu.
Ia mengatakan kenaikan harga jual beras per kilogram tersebut disesuaikan dengan harga beli dari agen di Kota Ambon.
"Sebelumnya harga dari agen saya beli Rp320.000 per 25 kilogram sekarang sudah naik menjadi Rp335.000 ," kata dia.
Sementara itu pedagang sembako lainnya, Ardi juga mengatakan hal yang sama terkait harga beras yang mengalami kenaikan.
"Kalau harga jual tidak disesuaikan kami para pedagang bisa rugi," kata Ardi.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah memanggil Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso ke Istana Kepresidenan untuk membahas harga dan ketersediaan beras serta bahan pokok lainnya.
Budi mengakui harga beras dalam beberapa waktu terakhir mengalami kenaikan.
Perum Badan urusan logistik (Bulog) Maluku pun sedang gencar menggelar operasi pasar untuk menekan kenaikan harga beras.
"Kami gencar menggelar operasi pasar setiap Senin dan Selasa supaya harga beras bisa dikendalikan," kata Manager Supply Chain Pelayanan Publik (SCPP) Perum Bulog Maluku Arwiyati Ridwan.
Pihaknya telah menyalurkan 1.431 ton beras melalui program stabilisasi pasokan dan harga pangan (SPHP) dalam rangka menyediakan beras yang terjangkau bagi masyarakat.
Pelaksanaan program SPHP ini dilakukan guna membantu pemerintah dalam menjaga kestabilan harga dan pasokan pangan di Kota Ambon maupun Maluku pada umumnya.