Ambon (ANTARA) - Ketua DPRD Maluku Benhur G Watubun menyatakan, penggunaan busana adat khas daerah Kabupaten Kepulauan Tanimbar, Maluku oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam acara kenegaraan Sidang Tahunan MPR RI 2023 menjadi kebanggaan tersendiri bagi rakyat Maluku.
"Kami selaku anggota DPRD provinsi bersama pemerintah daerah dan rakyat Maluku terutama dari KKT sangat mengapresiasi penggunaan pakaian adat daerah ini dan bahkan di akhir pidatonya, kepala negara menyatakan memakai baju adat dari Tanimbar, Provinsi Maluku," kata Ketua DPRD Maluku Benhur G. Watubun di Ambon, Kamis.
Pakaian adat khas rakyat Tanimbar merupakan kain yang ditenun dengan menggunakan berbagai motif seperti tumbuhan, manusia, perahu ataupun hewan dan dicelupkan dalam larutan pewarna yang diproses dari bahan-bahan alami.
Kemudian pakaian adat ini lebih dominan dikerjakan oleh kaum perempuan dan biasanya digunakan untuk kegiatan tertentu seperti perkawinan, orang meninggal dunia, atau upacara adat pelantikan kepala desa.
Menurut Benhur, dengan Presiden Jokowi yang mengenakan baju adat Tanimbar dalam acara resmi kenegaraan seperti ini turut mengangkat nama Maluku ke panggung nasional.
Budaya lokal Maluku diangkat oleh Presiden Jokowi dalam Sidang Tahunan MPR RI dan sidang bersama DPR RI dan DPD RI tahun 2023 harus dimaknai sebagai sebuah penghargaan negara terhadap budaya lokal daerah ini di tingkat nasional.
Menurut dia lagi, cara berbusana kepala negara pada acara kenegaraan dengan menggunakan pakaian adat khas Tanimbar membuktikan bahwa Presiden Jokowi begitu mencintai rakyat Maluku.
"Apresiasi yang tinggi untuk Presiden RI. Suatu kehormatan bagi rakyat Maluku karena beliau memakai pakaian adat Tanimbar di Provinsi Maluku dalam sidang gabungan tiga lembaga besar," kata Benhur.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Rakyat Maluku bangga Presiden gunakan busana adat Tanimbar