Ambon (Antara Maluku) - Gubernur Maluku, Karel Albert Ralahalu mengimbau warga kota Ambon khususnya dan Maluku secara umum untuk menahan diri serta tidak terpancing insiden bentrok antarkelompok warga di kawasan Negeri Batu Merah dan Mardika, Selasa pagi.
"Mari kita jaga kondisi dan situasi keamanan tetap kondusif. Untuk itu, saya mengimbau warga kota Ambon dan Maluku menahan diri dan tidak terpancing dengan insiden bentrokan di perbatasan Mardika," kata Gubernur Ralahalu, usai perayaan HUT Pattimura ke-195, di Ambon, Selasa.
Ralahalu mengajak warga untuk mempererat tali silahturahmi hidup sesama "orang basudara" (bersaudara) yang terbingkai dalam budaya hidup Pela dan Gandong, demi terciptanya kedamaian, apalagi kota Ambon akan menjadi tuan rumah pelaksanaan MTQ XXIV tingkat nasional, 8-19 Juni 2012.
Ia juga mengaku belum mengetahui pasti penyebab bentrokan antarwarga yang mengakibatkan sebanyak 50-an orang mengalami luka-luka.
Selain korban luka, tiga rumah warga di kawasan itu serta puluhan kendaraan roda dua rusak akibat dibakar orang tidak dikenal (OTK) saat bentrokan tersebut terjadi.
"Penyebabnya masih diselidiki oleh polisi. Kita tunggu saja hasil penyelidikan seperti apa. Saya juga meminta aparat penegak hukum menindak tegas para pelaku sesuai hukum dan perundang-undangan yang berlaku," tegas Ralahalu.
Polisi dan tentara
Kondisi keamanan di kota Ambon sudah dikendalikan Kepolisian Daerah Maluku dibantu aparat TNI-AD dari Kodam/XVI Pattimura.
Gubernur juga memastikan seluruh biaya yang ditimbulkan akibat insiden itu baik korban luka maupun rumah dan kendaraan akan ditanggung oleh Pemerintah Provinsi Maluku.
Ia mengajak warga untuk meneladani sikap satria dan rela berkorban yang diwariskan Pahlawan Nasional Thomas Mattulessy alias Kapitan Pattimura, yang rela mengorbankan diri untuk membela rakyat Maluku dari penjajahan bangsa asing.
"Mari kita teladani sikap satria Pattimura yang mau berkorban untuk mempertahankan tanah Maluku dan Indonesia dari kaum penjajah, melalui sikap menjaga dan membangun daerah Maluku, dan bukan dengan saling bentrok dan bermusuhan antarsatu dengan yang lain," katanya.
Insiden Mardika mengakibatkan sedikitnya 50 orang terluka terkena serpihan yang diduga bom yang dilempar OTK, serta terkena lemparan batu dan benda tajam lainnya saat warga sedang menonton arak- arakan obor Pattimura, Selasa subuh. .
Para korban kebanyakan mengalami luka berat dan ringan di daerah tungkai kaki dan paha, punggung serta bagian wajah.
Seluruh korban kini sedang menjalani perawatan intensif di sejumlah Rumah Sakit (RS) antara lain Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr Haulussy Ambon, 23 orang, RS Sumber Hidup (8), RS Bhakti Rahayu (11), RS Al Fatah Ambon (7), dan RS Dr Latumeten (1).