Ambon (Antara Maluku) - Pemerintah daerah, lembaga penelitian dan perguruan tinggi dapat secara bersama memberi perhatian terhadap penyiapan SDM iptek, baik dari sisi kuantitas maupun kualitas sesuai kebutuhan daerah," kata Menristek Gusti Muhammad Hatta.
"Program ini dimaksudkan untuk mendukung implementasi dari masterplan percepatan dan perluasan pembangunan ekonomi Indonesia (MP3EI)," kata Menteri saat mencanangkan program ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) koridor enam di Ambon, Selasa.
Menurut dia, untuk peningkatan kapasitas SDM iptek di daerah, kemenristek menyediakan insentif secara kompetitif sebagai stimulan dan akan diberikan bagi lembaga yang ikut terlibat dalam penguatan sistem inovasi yang digagas kementerian ini.
"Insentif tersebut berupa program pendidikan gelar strata dua (S2) dan S3, program non gelar berupa pembiayaan training (pelatihan) atau kursus baik yang tailor-mode, magang, kerja sama riset ke luar negeri dan program pendukung seperti pembiayaan presentasi makalah dalam ajang pertemuan internasional," katanya.
Upaya peningkatan kemampuan ilmu pengetahuan dan teknologi nasional menjadi bagian penting dari salah satu strategi MP3EI 2011-2915, yakni dalam hal penguasaan iptek untuk mendukung peningkatan inovasi yang bermanfaat bagi pengembangan ekonomi bangsa.
Berdasarkan dokumen MP3EI, pengembangan program pembangunan Indonesia dibagi menjadi enam koridor ekonomi yang mencakup koridor Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Bali-Nusa Tenggara dan koridor ekonomi Papua-Kepulauan Maluku.
"Kesediaan para kepala daerah yang meluangkan waktu menghadiri kegiatan ini mencerminkan dukungan dan komitmen kita semua dalam penelitian, pengembangan dan penerapan iptek di wilayah koridor enam ini sekaligus merealisasikan berbagai target dalam program MP3EI," katanya.